Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lewat Petani Milenial, Ruslan Buktikan Kalau Bertani Bisa jadi Ladang Cuan

Pria berusia 23 tahun itu mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi petani serai wangi.
Ruslan Efendi, petani milenial asal Kabupaten Subang dari komoditas serai wangi. -Bisnis/Rachman.
Ruslan Efendi, petani milenial asal Kabupaten Subang dari komoditas serai wangi. -Bisnis/Rachman.

Bisnis.com, SUBANG – Usia muda bukan berarti tidak memiliki kemampuan bersaing di pasar lokal maupun global. Hal tersebut dibuktikan oleh Ruslan Efendi, petani milenial asal Kabupaten Subang dari komoditas serai wangi. 

Petani berusia 23 tahun itu, mulai mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi petani serai wangi sejak 2019 lalu. Tepatnya saat ia berada di bangku perkuliahan. 

"Asal mula saya terjun di serai wangi berasal dari tahun 2018 ketika saya masih kuliah mengikuti jejak orang tua sebagai petani atsiri dari 2001 dan memantapkan diri dari tahun 2019 untuk benar-benar terjun," ungkap Ruslan kepada Tim Jelajah Petani Milenial 2023 Bisnis Indonesia, Jumat (26/5/2023). 

Dia menilai, potensi di produk atsiri khususnya dari komoditas serai wangi sangat besar. Bahkan, saat ini menurutnya, masih minim petani yang melihat potensi tersebut. 

"Karena dari minyak atsiri ini dari serai wangi ini bisa memunculkan sumber lahan pekerjaan sumber penghasilan, nah ketika ditekuni dengan baik maka si kelompok tani ini akan hidup lebih baik ketika menjalankan bisnis dengan ilmu yang ada dengan keadaan yang ada, karena dalam perjalanannya atsiri ini harus dijalani dengan kesabaran dan ketekunan," jelasnya. 

Hingga kini, Ruslan mampu memroduksi minyak atsiri serai wangi dari mulai penanaman hingga penyulingan. Setelah menjadi atsiri, biasanya pembeli langsung datang ke tempatnya untuk membeli langsung hasil produksinya. 

Setidaknya, untuk pasar domestik, ia mendapatkan pesanan 1 ton atsiri yang ia penuhi bersama 15 anggota kelompok taninya. Jumlah tersebut kata Ruslan, masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik, apa lagi pasar ekspor yang sangat tinggi. 

Untuk pasar ekspor sendiri, Ruslan mengaku sempat melalukan ekspor sebelum terjadinya pandemi Covid-19, namun saat ini market ekspor belum terbentuk lagi. Karena biasanya kalau ekspor komitmennya ada di volume, sehingga kita akan tingkatkan dulu produksi untuk ekspor. 

"Karena banyak sekali potensi yang bisa digali di atsiri yang tentunya harus lebih inovatif lagi yang harus dikembangkan oleh anak-anak muda seperti saya," jelas dia. 

Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda khususnya untuk yang seusia dirinya, untuk jangan malu dan jangan ragu terjun di dunia pertanian. Karena, potensinya masih sangat besar untuk dipenuhi. 

"Yang masih berbicara bahwa petani tidak ada cuan maka anda harus terjun dengan sendirinya karena kalau omongan itu berbeda dengan kenyataan di lapangan," jelasnya. 

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank Bjb.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper