Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Choirul Ingin Bangun Sistem Pertanian Modern Berbekal Ilmu dari Program Petani Milenial

Pengalaman Choirul Ibnur Fajar saat magang di Taiwan pada 2019 hingga 2020 menjadi bekal berharga untuk terjun di dunia pertanian.
Choirul Ibnur Fajar, petani milenial asal Kabupaten Bandung Barat ini memanfaatkan pengalamannya saat magang di Taiwan untuk menggeluti komoditas paprika./Bisnis
Choirul Ibnur Fajar, petani milenial asal Kabupaten Bandung Barat ini memanfaatkan pengalamannya saat magang di Taiwan untuk menggeluti komoditas paprika./Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG BARAT -- Pengalaman Choirul Ibnur Fajar saat magang di Taiwan pada 2019 hingga 2020 menjadi bekal berharga untuk terjun di dunia pertanian.

Petani Milenial berusia 33 tahun ini akhirnya memiliki bertekad untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di kampung halamannya, di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Pasca kepulangan dirinya dari program magang di Taiwan, ia langsung dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang membuat perekonomiannya langsung tergoyah.

Namun, dari bekal ilmu pertanian yang ia dapatkan di Taiwan, ia langsung berinisiatif untuk menganalisa potensi apa yang bisa dioptimalkan di tempat tinggalnya untuk mengatasi permasalahan ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Saya akhirnya coba lihat produk apa yang bisa dipenuhi olehnya dengan melihat potensi fluktuasi harga yang minim dan pemain yang sedikit," jelasnya.

Akhirnya, ia memutuskan untuk memproduksi komoditas premium yakni cabai paprika, mentimun kyuri, selada romaine dan asparagus.

"Akhirnya saya putuskan bersama tim yang saya beri nama Tim Agro Bersama untuk fokus ke empat komoditas tersebut," ungkapnya.

Setelah itu, pada 2022 ia kemudian masuk pada program Petani Milenial milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di sana ia digembleng secara teknis bagaimana pengelolaan dan sistem pertanian, hingga cara pemasaran yang baik dengan meminimalisasi risiko kerugian akibat kesalahan tata kelola.

"Setelah pelatihan di Bandung selama tiga hari, saya langsung tancap gas produksi di sini," ungkapnya.

Bagi dia, menjadi petani meskipun baru ia jalani beberapa tahun ke belakang, tidak sulit tapi juga tidak mudah. Ia bahkan pernah ditawari untuk bekerja kantoran dengan gaji yang besar, namun ia tetap pada pendiriannya untuk membesarkan dunia pertanian di daerahnya.

"Dengan melihat bagaimana potensi yang besar dari 4 komoditas ini di pasar domestik maupun ekspor, saya makin semangat, saya ingin merubah mindset petani di sini agar bisa lebih terbuka," jelasnya.

Ia menargetkan, dengan implementasi ilmu dari Program Petani Milenial dalam satu tahun ke depan bisa melakukan ekspor.

"Saya lagi memperbesar dulu kapasitas produksinya, karena yang domestik pun belum terpenuhi seluruhnya, mudah-mudahan tahun depan kita sudah ekspor ya," tandasnya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper