Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Pelajar di Sumedang Tewas Dikeroyok, Bupati Dony Bakal Lakukan Ini

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan akan melakukan langkah jangka pendek dan panjang untuk antisipasi kekerasan di lingkungan pelajar kembali terulang.
Bupati Sumedang Dony Ahmar Munir
Bupati Sumedang Dony Ahmar Munir

Bisnis.com, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan akan melakukan langkah jangka pendek dan panjang untuk antisipasi kekerasan di lingkungan pelajar kembali terulang. 

Hal tersebut disampaikan olehnya imbas dari adanya kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya seorang pelajar SMK PGRI 2 Sumedang bernama Indra Dwi Saputra, 19, akibat dianiaya oleh pelajar lainnya.

Bahkan, pihaknya langsung menggelar pertemuan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pihak sekolah beserta pihak terkait lainnya pada Senin (13/3/2023) malam. 

Ia mengaku prihatin terhadap kasus tersebut dan mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga korban. 

Dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta Dinas Pendidikan untuk menggelar razia terhadap barang bawaan pelajar untuk menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. 

"Kita akan digelar juga tes urine, karena dikhawatirkan ada pengaruh dari minuman beralkohol. Nanti akan kita lakukan secara acak dan on the spot, jadi nanti tiba tiba ada pemeriksaan tes urine di sekolah," terang Dony kepada Bisnis. 

Setelah itu, agar menghindari terjadinya aksi balasan, pihaknya akan menggelar deklarasi damai antar pelajar dengan melibatkan kepala sekolah dan para guru. 

Kemudian, langkah preventif juga dilakukan dengan pembinaan pelajar di sekolah dengan melibatkan unsur Forkopimda, baik dari pemerintah daerah, kepolisian, kejaksaan dan pihak terkait lainnya. Termasuk nanti di dalamnya akan dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Pelajar. 

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap pola pergaulan pelajaran baik di sekolah maupun di tempat-tempat publik. 

"Pengawasan ini harus dimulai dari lingkungan keluarganya. Orang tua harus lebih care lagi dengan pergaulan anaknya. Pengawasan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan umum," paparnya. 

Untuk di lingkungan sekolah, pihaknya juga akan melakukan pertemuan antar guru bimbingan dan konseling (BK) sekolah. Hal ini berkaitan dengan intensitas guru BK dalam memberikan bimbingan dan konseling terhadap siswa-siswinya.

Tidak lupa, pihaknya juga akan mengumpulkan para orang tua yang terhimpun dalam komite sekolah untuk memberikan masukan pola asuh agar kejadian serupa tak terulang kembali. 

Selain itu, sambung Dony, pihaknya pun akan membuat data base terkait soal kondisi siswa. Salah satu di dalamnya adalah pendataan akun media sosial siswa.

"Jadi akun [media sosial] siswa SMP, SMA atau SMK ini, kami minta untuk didata karena tidak jarang timbulnya pertikaian dipicu dari persoalan di media sosial, jadi nanti kami ada tim cyber-nya," ucap Dony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper