Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Masih Ada Ternak dari Jateng dan Jatim Masuk Jabar Tanpa Surat Sehat

Kepala DKPP Jawa Barat Moh. Arifin Soedjayana mengatakan saat ini lalu lintas ternak yang mulai longgar berpotensi memunculkan kasus baru.
Wisnu Wage Pamungkas
Wisnu Wage Pamungkas - Bisnis.com 10 Februari 2023  |  13:59 WIB
Masih Ada Ternak dari Jateng dan Jatim Masuk Jabar Tanpa Surat Sehat
Pengendalian PMK di Jabar - Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Meski kasus aktif penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Jabar tinggal 1,4 persen, target zero case masih menghadapi tantangan di lapangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Moh. Arifin Soedjayana mengatakan saat ini lalu lintas ternak yang mulai longgar berpotensi memunculkan kasus baru.

"Sapi sudah banyak masuk dari wilayah timur dan terus bertambah. Yang masuk Check Point Sebagian kecil yang disertai dengan SKKH," katanya pada bisnis Jumat (10/2/2023).

Menurut Arifin meski hasil pemeriksaan tidak menunjukkan gejala klinis kondisi ini tetap harus diwaspadai. "Di sisi lain, ada pelaku usaha yang pernah ditolak masuk ke Wilayah Jawa Barat, saat ini membawa sapi tanpa masuk ke Check Point," keluhnya.

Potensi lain juga datang dari budaya masyarakat Jawa Barat seperti Seni Ketangkasan Domba Garut yang mulai digiatkan kembali di masyarakat.

Tantangan lain, pelaksanaan Penandaan ternak mendapat banyak penolakan dari masyarakat, terutama untuk ternak yang akan dijadikan hewan kurban.

'Ternak yang sudah dilalulintaskan banyak yang belum dipasangi eartag berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Jika sudah terpasang eartag, data yang terdapat dalam Identik PKH sebagian tidak ada atau kosong karena tidak diinput," paparnya.

DKPP Jabar sendiri sudah mendistribusikan 352.600 eartag ke 27 kabupaten/kota. "Capaian provinsi untuk penandaan sudah di angka 71,81 persen sampai awal Februari," ujarnya.

Arifin mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai potensi penyebaran PMK dan mendukung program penanganan yang dilakukan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pemprov jabar
Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top