Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat akan mengidentifikasi keberadaan industri di Cianjur terkait adanya Sesar atau Patahan Cugenang pascagempa bumi yang terjadi.
Kadisperindag Jabar Iendra Sofyan mengatakan pihak BMKG dengan Kementerian PU sudah punya satu pemetaan terkait dengan munculnya patahan baru yaitu Patahan Cugenang. Temuan ini menurutnya sangat menentukan bagi kelangsungan aktivitas perdagangan dan industri di lintasan patahan tersebut.
“Area yang dekat dengan patahan itu yang harus pindah karena diperkirakan berpotensi gempa lagi di daerah situ. Ini perlu sosialisasi persuasif kepada masyarakat karena jangankan pindah, untuk meninggalkan rumah saja ke satu tempat relokasi, mereka tidak mau,” katanya di Bandung, Kamis (15/12/2022).
Iendra mengatakan saat ini pihaknya bersama daerah tengah mengidentifikasi sesar tersebut apakah melintas di bawah pasar maupun pabrik. Jika ditemukan ada pasar maupun industri di atasnya, maka wajib relokasi.
“Kita sedang identifikasi sesar itu ke mana saja radius 10 km itu yang wajib relokasi. Yang diutamakan rumah dulu,” ujarnya.
“Kalau ada pasar ya harus dipindahkan, tapi sampai sekarang masih jauh karena Pasar Cigombong dan Warungkondang masih jauh dari sana, jadi aman dari titik itu,” pungkasnya.
Berdasarkan analisa BMKG, Patahan Cugenang membentang mulai dari Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Kecamatan Pacet dan Desa Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Benjot, dan Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang yang ujungnya di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.
Sehingga sembilan desa yang dilintasi patahan harus disterilkan atau dikosongkan dari bangunan pemukiman karena dikhawatirkan patahan kembali aktif sehingga menimbulkan gempa, tercatat 1.800 rumah di sepanjang Patahan Cugenang harus direlokasi.