Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumedang Jadi Daerah Terbaik Tangani Stunting

Pemerintah Kabupaten Sumedang menjadi daerah terbaik penanganan stunting di Jawa Barat.
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menerima langsung penghargaan pada Jabar Stunting Summit (JSS) 2022 di Gedung Sate Bandung, Rabu (14/12/2022).
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menerima langsung penghargaan pada Jabar Stunting Summit (JSS) 2022 di Gedung Sate Bandung, Rabu (14/12/2022).

Bisnis.com, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang menjadi daerah terbaik penanganan stunting di Jawa Barat.

Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menerima langsung penghargaan pada Jabar Stunting Summit (JSS) 2022 di Gedung Sate Bandung, Rabu (14/12/2022).

Wabup Erwan Setiawan dalam kesempatan tersebut mengharapkan agar pelaksanaan JSS bisa meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting di Jawa Barat secara signifikan.

Ia pun mengapresiasi atas kerja keras, kerja sama, dukungan dan kolaborasi semua pihak yang telah berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Sumedang.

"Terima kasih atas dorongan dari semua pihak. Kita harus terus berkolaborasi untuk menurunkan stunting dan mewujudkan Jabar Zero Stunting pada tahun 2023," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan angka kelahiran bayi di Jawa Barat cukup tinggi. Yakni mencapai 800 ribu bayi.

"Jawa Barat ini penduduknya paling besar mendekati 50 juta dan per tahun menurut Pak Hasto, hampir 800 ribuan bayi lahir di Jawa Barat karena produktivitas, fertilitasnya tinggi," jelasnya.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut menjadi pekerjaan besar pemerintah agar menekan angka stunting bayi karena menyangkut efek domino di masa yang akan datang.

"Jika bayi-bayi di Jabar ini mengalami stunting, tentu mimpi besar menjadi ekonomi besar dunia menjadi terkendala," ungkapnya.

Untuk itu, untuk menangani masalah stunting, prioritas terpenting asalah bukan di bayinya, namun yang menjadi prioritas utama adalah ibu hamil dan ibu sebelum menikah.

"Kalau itu bisa dicegah di awal, dicegat. Insya Allah bayi lebih sehat, ketimbang kita fokus pada bayi yang baru lahir saja. Mudah-mudahan dengan arahan ini, kami akan evaluasi, gerakkan seluruh instrumen untuk memastikan angka itu membaik," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper