Bisnis.com, BANDUNG--Potensi panas bumi di Jawa Barat berlimpah, namun masyarakat harus terus diyakinkan agar paham atas manfaat energi tersebut.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengakui urusan sosial kemasyarakatan terkait investasi di sektor panas bumi adalah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
"Terkait kondisi sosial masyarakat. Ini tentunya ini menjadi PR kita semua. Bagaimana kita bisa meyakinkan masyarakat tentunya dengan sosialisasi kemudian pendekatan kepada masyarakat," katanya di West Java Investment Summit (WJIS) 2022 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (6/10/2022).
Menurutnya tugas itu ada di pemerintah daerah yang memiliki lokasi potensi panas bumi. Namun tanggung jawab yang sama juga ada di pundak provinsi.
Menurutnya informasi terkait manfaat proyek panas bumi harus bisa disampaikan dengan tuntas dan jernih. Mengingat masyarakat sejauh ini lebih banyak menerima informasi dampak negatif saja.
"Masyarakat itu mendapatkan info-info yang tidak menyeluruh begitu hanya informasi-informasi negatifnya saja yang mereka dapatkan tetapi tidak terinformasikan berkaitan dengan kebermanfaatan bagi masyarakat sendiri," katanya.
Ai berjanji mengingat potensi panas bumi sudah disosialisasikan ke investor maka pihaknya juga berkewajiban terus melakukan pendekatan pada masyarakat.
"Kita akan terus menerus melakukan pendekatan, bersosialisasi pada masyarakat," ujarnya.
Tercatat potensi energi baru dan terbarukan di Jabar, di antaranya tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal atau panas bumi sebesar 5.956,80 MW.
Di WJIS 2022 yang diampu Pemprov Jabar dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar, sektor energi baru terbarukan ditawarkan sebanyak 20 proyek senilai Rp25,66 triliun.