Bisnis.com, KARAWANG – Sebagai produsen pupuk tanaman pangan dan hortikultura, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dituntut berinovasi untuk mendukung ketahanan pangan basional. Salah satunya, dengan melakukan pendampingan supaya hasil produksi petani bisa maksimal.
Ketua Kelompok Tani Pantura Jaya Sofyan mengapresiasi gagasan dari Pupuk Indonesia ini. Menurutnya, pendampingan seperti ini memang sangat diperlukan guna menambah wawasan para petani dalam mengolah lahannya.
“Yang kami rasakan, hasil pertanian menjadi meningkat setelah mengikuti program tersebut. Selama kami bertani, itu dikawal terus hingga menghasilkan panen yang memuaskan,” ujar Sofyan, Rabu (1/9/2021).
Dia menjelaskan, pendampingan yang dilakukan tim riset dari perusahaan BUMN itu lebih kepada pemeliharaan tanaman. Misalnya, dalam hal penggunaan pupuk NPK, seperti apa komposisinya supaya hasil bagus untuk produksi pertaniannya.
“Kita diaping terus dari mulai budidayanya hingga aspek teknologi sebagai pendukung produktifitas,” kata dia.
Sebelumnya, salah satu tim Riset Pupuk Kujang, Drikarsa menuturkan, untuk pendampingan yang dilakukannya itu lebih kepada pemeliharaan tanaman. Termasuk, mereka didorong untuk menggunakan pupuk NPK khusus supaya bagus untuk produksinya.
“Kami juga memproduksi pupuk unggulan di luar yang bersubsidi. Salah satunya, jenis NPK. Dengan beragam produk ini, pupuk produksi PKC bisa mencakup seluruh sub system sector pertanian,” ujar Drikarsa.
Pihaknya mengklaim, pupuk jenis NPK yang diproduksi Pupuk Kujang mengandung hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman. Komposisinya yang lengkap, menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien.
“Pupuk ini, dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan pada masa vegetatif tanaman. Bahkan, sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman holtikultura secara signifikan,” jelas dia.
Terkait pendampingan, Pupuk Kujang berkomitmen menjalankan program Makmur yang digagas Kementerian BUMN yang merupakan inisiasi dari Pupuk Indonesia (Persero) secara maksimal. Hingga Agustus kemarin, terdapat 8.294 hektare lahan yang sedang didampingi.
Di 2021 ini, Pupuk Kujang menargetkan akan melakukan pendampingan di 10.000 hektare lahan yang tersebar di Jawa Barat hingga Banten dengan jumlah petani sebanyak 2.500 petani. Adapun yang saat ini sudah didampingi, itu ada sebanyak 1.785 petani.
Secara nasional, berdasarkan data Pupuk Indonesia, di 2021 ini target luasan lahan Program Makmur mencapai 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus dalam program ini diantaranya padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. (K60)