Bisnis.com, Karawang – PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) menerjunkan tim riset sebagai pendampingan untuk membantu para petani mengembangkan produk pertanian maupun perkebunannya.
Pendampingan yang dimaksud, misalnya mulai dari budidayanya hingga aspek teknologi sebagai pendukung produktifitas mereka.
Anggota tim Riset Pupuk Kujang Drikarsa menuturkan sebagai produsen pupuk tanaman pangan dan holtikultura, perusahaannya dituntut untuk turut berinovasi guna mendukung ketahanan pangan Nasional. Salah satunya, dengan melakukan pendampingan supaya hasil produksi petani bisa maksimal.
“Pendampingannya lebih kepada pemeliharaan tanaman. Misalnya, mereka menggunakan pupuk NPK, seperti apa sih komposisi penggunaan pupuknya supaya bagus untuk produksinya,” ujar Drikarsa dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Minggu (14/3/2021).
Dia menjelaskan, Pupuk Kujang terus melakukan pengembangan. Salah satunya, dengan memproduksi pupuk unggulan di luar yang bersubsidi. Salah satunya, jenis NPK. Dengan beragam produk ini, pupuk produksi PKC bisa mencakup seluruh sub sistem sektor pertanian.
Pihaknya mengklaim, pupuk jenis NPK yang diproduksi Pupuk Kujang mengandung hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman. Komposisinya yang lengkap, menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien.
“Pupuk ini, dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan pada masa vegetatif tanaman. Bahkan, sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman holtikultura secara signifikan,” jelas dia.
“Pupuk NPK ini telah diformulasikan dengan kadar hara yang disesuaikan untuk kebutuhan tanaman tertentu. Selain NPK customized untuk cabai, Departemen Riset Pupuk Kujang juga mengembangkan formula-formula NPK khusus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan konsumen,” jelas dia.
Terkait NPK customized untuk cabai, kata dia, hasilnya telah dibuktikan oleh seorang petani cabai asal Garut saat tim riset melakukan pendampingan ke wilayah itu. Hal mana, tanaman cabai petani tersebut bisa tumbuh subur, kendati akhir-akhir ini cuaca cukup ekstrem.
“Terbukti di sini, efektif dalam artian pertumbuhan hasil panen dan efisien dalam hal biaya. Karena yang digunakan itu hanya satu formula,” pungkasnya. (K60)