Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Pertumbuhan kendaraan di Kota Bandung mengalami peningkatan rata-rata 11% setiap tahunnya. Hal tersebut mengakibatkan kepadatan di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung.

Menurut data Dinas Perhubungan Kota Bandung, saat ini kendaraan roda dua di Kota Bandung sebanyak 1.251.080 unit. Sedangkan roda empat berjumlah 536.973 unit. 

“Jumlah ini meningkat 11% per tahunnya dengan didominasi kendaraan pribadi sebanyak 98% dan kendaraan umum 2%,” kata Didi, Selasa (2/10).

Dengan jumlah tersebut mengakibatkan jalanan di Kota Bandung mengalami kepadatan pada jam-jam tertentu.

Berdasarkan pantauan Bisnis, ruan jalan menuju Bandung Timur atau pun sebaliknya, selalu mengalami kepadatan di ruas Jalan A.H Nasution hingga perbatasan menuju, Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Belum lagi di ruas jalan Ahmad Yani, menuju ke arah Jalan Jakarta, selalu terjadi kepadatan kendaraan. Di arah lainnya, Jalan PH. H Mustofa atau di kenal jalan Suci jga sering terjadi kepadatan arus lalu lintas menuju Gasibu.

Ruas jalan menuju Pasteur pun selalu dipadati kendaraan saat jam pulang sekolah atau kerja. Kepadatan bahkan bisa mengular hingga jembatan Pasopati.

Ruas jalan di pusat kota pun terpantau selalu mengalami kepadatan, seperti di jalan Asia Afrika menuju Alun-Alun Kota Bandung.

Oleh karenanya, salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Bandung adalah dengan pemberlakukan sejumlah program mengatasi kemacetan, salah satunya adalah pemberlakuan sistem arus lalu lintas ganjil genap.

Sejumlah rencana lainnya yakni, peningkatan pelayanan angkutan umum massal dan peningkatan kapasitas jaringan jalan dan fasilitas pejalan kaki.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui, memang harus ada terobosan terbaru untuk mengurangi bahkan mengurai kemacetan di Kota Bandung.

"Menurut survei, 3 tahun ke depan, kita bakalan susah keluar rumah karena di depan rumah saja bakalan terjadi kemacetan. Hal tersebut harus kita antisipasi dengan inovasi nyata," ujar kata Yana.

"Ini pertemuan kita yang ketiga. Saya mendukung secara penuh mengenai inovasi ini. Inovasi yang akan membuat Kota Bandung lebih baik," lanjutnya.

Namun Yana mengingatkan Dinas Perhubungan untuk lebih memperhatikan infrastruktur terlebih dahulu sebelum mensosialisasikan program ini kepada masyarakat.

"Sebelumnya, harus ada perhatian mengenai infrastruktur. Perhatian kenyamanan penyandang disabilitas, busnya juga harus kekinian biar menarik dan tentunya harus memudahkan masyarakat sehingga pindah ke model transportasi publik," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper