Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat berharap penjualan di momen Ramadan tahun ini bisa melonjak hingga memenuhi target.
Sekretaris Umum DPD Aprindo Jawa Barat Henri Hendarta mengatakan para peritel berharap penuh capaian pada momen Ramadan kali ini mengingat penjualan di kuartal I/2018 terbilang stagnan.
"Harapannya memang pada tahun ini penjualan bisa naik, karena di bulan-bulan sebelumnya (kuartal I/2018) kondisinya belum menggembirakan," kata Henri Hendarta kepada Bisnis, belum lama ini.
Meski demikian, dia tidak menyebut berapa kenaikan target yang ditetapkan pengusaha ritel. Di sisi lain, Para pengusaha ritel di wilayah ini pun sudah menyiapkan stok kebutuhan selama bulan Ramadan, bahkan stok kebutuhan tersebut sudah ada di logistik masing-masing peritel.
"Kami selaku pelaku usaha ya pada umumnya prepare terlebih menjelang bulan Ramadan. Sehingga semua barang-barang kebutuhan siap tersedia dan lancar," ujarnya.
Dengan stok yang tersedia dan dinilai mencukupi, dia menyatakan jika harga kebutuhan akan tetap stabil termasuk komoditas strategis seperti gula pasir, minyak goreng dan beras. Harga barang pokok menurutnya sudah diatur oleh pemerintah.
"Tentu harga barang juga sudah diatur oleh pemerintah dengan yang namanya HET (Harga Eceran tertinggi). Tapi memang seperti komoditas lain seperti ayam, bawan merah, dan cabe merah suka ada kenaikan. Ini kenaikan berulang mengawali bulan Ramadan," katanya.
Kendati demikian, dia meminta masyarakat jangan khawatir meski ke depannya ada kenaikan harga sebab pemerintah dengan para pelaku usaha sudah melakukan koordinasi agar kenaikan tersebut tak terlalu memberatkan masyarakat.