Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat melaporkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat I/2018 mencapai 6,02% (yoy) atau naik 0,90% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Laju pertumbuhan tersebut menurut catatan BPS Jabar lebih tinggi ketimbang dengan pertumbuhan ekonomi Jabar pada kuartal IV/2017 yang mencapai 5,32%.
Kepala BPS Jabar Dody Herlando mengatakan, kenaikan angka pertumbuhan ini didominasi oleh sektor nonmigas mengingat Jabar masih berpangku pada industri pengolahan.
"Kita harapkan meningkat di kuartal selanjutnya karena akan menghadapi momen Lebaran," kata Dody Herlando, Senin (7/5).
Adapun dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan yang menjadi sumber pertumbuhan terbesar menyumbang angka 3,19%.
Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 11,29%, diikuti real estate 10,18% dan kontruksi 9,79%.
"Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) sebesar 18,15%," kata Dody.
Merunut laporan BPS Jabar, perekonomian Jabar kuartal I/2018 jika diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 467,01 triliun.
