Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat nilai tukar petani (NTP) Jabar pada April 2018 mengalami penurunan 0,75% menjadi 107,45 dibandingkan dengan bulan sebelumnya 108,26.
NTP ialah indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Dengan penurunan ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan atau daya beli dan daya tukar petani di perdesaan menurun.
Berdasarkan catatan BPS Jabar, penurunan NTP tersebut disebabkan indeks harga yang diterima petani (IT) turun 0,77%, Sementara indeks harga yang dibayar petani (IB) mengalami kenaikan sebesar 0,02%
Adapun secara keseluruhan, subesktor yang mengalami penurunan hanya NTP sektor tanaman pangan sebesar 2,06% karena turunnya harga gabah berkat panen raya. Sementara keempat subksektor lain mengalami peningkatan.
Subsektor yang mengalami kenaikan antara lain subsektor perikanan 0,76%, disusul subsektor peternakan 0,39%, Hortikultura 0,24%, dan Tanaman perkebunan rakyat (TPR) 0,13%.
"Panen cukup banyak maka nilai tukar turun dan mengalami koreksi ke bawah. Komoditas yang turun adalah padi dan palawija" kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando, Rabu (2/5).
Pada April 2018, BPS Jabar juga mencatat adanya inflasi di perdesaan sebesar 0,12% oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT). Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menjadi yang tertinggi sebesar 0,25%.
Adanya panen raya tersebut membuat rata-rata harga gabah di tingkat petani juga mengalami penurunan. Untuk Gabah kering Panen (GKP) ditingkat petani tercatat mengalami penurunan sebesar 6,89% dari Rp5.020 per kg menjadi Rp4.674 per kg.
Sementara untuk harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani turun 0,05% dari Rp5.481 per kg menjadi Rp5.478 per kg.
APril 2018, BPS mencatat rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.454 per kg atau turun 4,35% dibanding bulan sebelumnya.
"Sedangkan untuk kualitas medium di tingkat penggilingan sebesar Rp10.300 per kg, turun 10,12%. Adapun beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.366 per kg," katanya.