Bisnis.com, BANDUNG - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung Asep C. Cahyadi mengklaim angka pengangguran di Kota Bandung menurun di tahun 2017 lalu.
Menurutnya, jumlah pengangguran di Kota Bandung menurun dari angka 107.000 orang di tahun 2015 menjadi 102.000 orang di tahun 2017.
“Jumlah tersebut termasuk angka pengangguran terbuka dan angka pengangguran terselubung. Tukang ojek, misalnya, itu termasuk pengangguran terselubung,” kata Asep, Senin (30/4).
Sementara itu, kata Asep, jumlah angkatan kerja di Kota Bandung tahun 2017 mencapai lebih dari 1,2 juta orang atau meningkat dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yang mencapai 1,192 juta orang.
Asep mengungkapkan, meskipun jumlah tenaga kerja meningkat, namun Pemkot Bandung berhasil menekan angka pengangguran. Ini terlihat dari perbandingan jumlah pengangguran di tahun 2015 ke tahun 2017 lalu.
BURSA KERJA
Mulai tahun ini Pemkot Bandung akan memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan lowongan kerja ke pemerintah guna menekan angka penggangguran.
“Jadi kita bisa tahu persis data yang ada. Kita akan rangkum di bursa kerja,” ucap Asep.
Dia mengakui Pemkot Bandung masih mempunyai banyak pekerjaan untuk terus memberikan peluang kerja bagi warganya. Berbagai cara dilakukan mulai dari menyelenggarakan bursa kerja hingga program pemagangan di dalam dan luar negeri.
Pada 8-9 Mei mendatang, misalnya, akan diselenggarakan bursa kerja dengan 30-40 perusahaan yang berpartisipasi. "Dengan 4.000-5.000 lowongan pekerjaan yang ditawarkan," ujarnya.
Selain itu, langkah lain yang sedang diupayakan adalah mengoptimalkan pemagangan. Tahun ini menurutnya Disnaker Kota Bandung tengah menjajaki kerja sama untuk bisa mengirimkan 135 orang perawat ke Jepang.
“Ada permintaan dari sana untuk mengirimkan perawat. Tetapi ada persyaratan kemampuan bahasa harus memadai, ini yang tengah diupayakan oleh kami," katanya.
Di samping itu, pihaknya membuka pemagangan di retail-retail Kota Bandung untuk memberikan pelatihan kepada calon pekerja sesuai dengan kebutuhan pasar.
Di sisi lain, menurut dia masalah pengangguran yang terjadi saat ini terkait dengan adanya ketimpangan antara latar belakang keahlian yang tersedia dengan kebutuhan di pasaran.
Saat ini, pihaknya terus memberikan pelatihan kerja, terutama kepada lulusan SMA dan SMK, agar bisa diserap oleh lapangan kerja yang ada.