Bisnis.com, BANDUNG - Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh Kota Bandung mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bandung dalam hal mensejahterakan buruh di wilayahnya. .
Namun demikian, Pemkot Bandung diharapkan akan meneruskan program-program untuk buruh yang sudah baik dan meningkatkan yang belum optimal.
“Sangat jarang ada pemerintah kota yang perhatian kepada kesejahteraan buruh,” kata Ketua Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh Kota Bandung Hermawan, Senin (30/4).
Dia mengatakan, perhatian Pemkot Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, tidak hanya mensejahterakan buruh, tetapi juga berusaha menekan pengeluaran buruh.
“Konsen Pemkot Bandung itu tidak hanya menyejahterakan, tetapi juga bisa menekan pengeluaran buruh. Bahkan kita sampai tiga kali pertemuan dengan beliau (Kepala Disnaker Kota Bandung, Asep C. Cahyadi) untuk urusan yang sama, itu sangat jarang terjadi,” ucap Hermawan.
Namun, Hermawan tetap berharap agar Pemkot Bandung bisa meningkatkan perhatian kepada para buruh terutama untuk mengoptimalkan program-program yang telah dicanangkan sebelumnya, sehingga manfaat yang diberikan kepada buruh bisa lebih terasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Asep C. Cahyadi mengatakan, Pemkot Bandung terus membangun hubungan yang harmonis antara para pekerja, perusahaan, dan pemerintah (tripartit).
Keharmonisan ini penting, agar tripartit itu bisa saling memahami sehingga iklim industri menjadi kondusif. Dengan begitu, hal ini bisa mengundang lebih banyak investasi ke Kota Bandung yang kelak bisa memberi manfaat baik kepada buruh maupun pemerintah,” ujar Asep.
Bentuk perhatian juga diberikan melalui serangkaian program yang terus disempurnakan, mulai dari bis buruh, sembako murah untuk buruh, dan perumahan untuk buruh. Program tersebut dikelola dan diawasi bersama dengan serikat buruh.