Bisnis.com, BANDUNG - Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin menilai jasa boga (catering) merupakan salah satu jenis usaha yang prospektif namun dengan catatan harus terus berinovasi dengan memunculkan ide kreatifnya.
Hal tersebut didasari dengan masyarakat yang berkemampuan ekonomi namun hanya memiliki sedikit waktu dalam mengolah kebutuhan pangan atau kuliner. Sehingga memilih jasa boga yang mampu menyediakan dan menyiapkan segala kebutuhan.
Ini disampaikan Solihin pada acara Musyawarah Cabang IV Dewan Pimpina Cabang Asosiasi Perusahaan Jasa boga Indonesia (APJI), di Hotel Grand Preanger, Selasa (24/4).
“Maka itu sebabnya jasa boga tumbuh dan berkembang cukup pesat. Di samping itu, jasa boga mampu memberikan pelayanan yang optimal bahkan dalam hal event organizer, yang lengkap dengan jasa dekorasi, fotografi dan produk penunjang lainnya,” kata Solihin.
Menurut Solihin, kegitan jasa boga perlu mengandalkan kreativitas, ide dan imajinasi yang luas untuk aneka ragam kegiatannya.
“Kita itu harus kreatif, gunakan sumber daya manusia yang penuh dengan ide-ide kreaif, sehingga jasa boga di Bandung mampu berkembang dan bisa bersaing dengan jasaboga lainnya,” ucap Solihin.
Maka dari itu, Solihin menegaskan bahwa APJI memiliki daya dukung yang mampu memberikan konsep penguatan peranan Kota Bandung smartcity dan kota kreatif. Pada tahun 2015, Kota Bandung masuk dalam Unesco Creative Cities Network.
Tak hanya itu, setahun kemudian Kota Bandung ditunjuk oleh Unesco menjadi kota percontohan dunia yang bisa menyeimbangkan pembangunan di tiga sisi, yaitu infrastruktur, budaya dan kemanusiaan.
“Maka saya mengapresiasi Muscab ini. Mudah-mudahan bisa mendorong anggotanya lebih kreatif dan inovatif dalam berbisnis,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan Muscab menjadi peristiwa penting, kerena pengembangan peran organisasi mendorong bisnis dan kreativitas.
“Khusunya dalam menggali potensi usaha jasa boga yang terbukti telah memberikan kontribusi bagi kelancaran kegiatan pemerintahan, pembangunan dan perekonomian,” kata Solihin.
Sementara itu, menurut DPD APJI Jawa Barat Nani Istomo, Muscab APJI merupakan salah satu momen krusisal bagi organisasi. Muscab menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai aspek kehidupan berorganisasi.
“Organisasi harus terus berimprovisasi dan beradaptasi terhadap tantangan bisnis. Selain itu perubahan teknologi dan ekspetasi konsumen adalah poin terpenting,” jelasnya.
Nani berharap, kegiatan ini mampu memberikan hasil yang baik, sehingga jasa boga di Kota Bandung terus berkembang dan semakin maju.
“Semoga kegiatan yang direncanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, terus berkarya untuk kemajuan kuliner Indonesia,” kata Nani.