Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Minta Pengusaha di Jabar Akhiri Praktik Suap

Basaria Panjaitan (kedua kiri)
Basaria Panjaitan (kedua kiri)

Bisnis.com,BANDUNG--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan peringatan pada para pengusaha di Jabar untuk tidak lagi melakukan praktik korupsi dengan kepala daerah.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan meminta pengusaha jangan pernah takut saat dimintai sejumlah uang oleh oknum yang mengatasnamakan para calon kepala daerah maupun kepala daerah.

"Kita juga menginginkan mereka tidak usah takut satu sisi dulu dimintai oleh siapapun termasuk para calon ini dengan memberikan janji-janji," katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (18/4/2018).

Menurutnya sebaliknya juga jangan sampai pelaku usaha dengan segala cara mencoba untuk memberikan sesuatu pada calon kepala daerah dengan ada kesepakatan nanti pada suatu saat yang bersangkutan duduk menjadi kepala daerah akan mendapatkan tender-tender dan lain-lain.

Sosialisasi ini dilakukan KPK setelah pihaknya menyosialisasikan potensi area rawan korupsi kepada calon kepala daerah di Jawa Barat, KPK kali ini menyasar pelaku usaha dalam pencegahan tindak pidana korupsi di Jawa Barat.

Pengusaha kata Basaria menjadi salah satu pihak yang sering kali terlibat pada kasus korupsi yang dilakukan oleh pemangku kebijakan. Sehingga diharapkan setelah dilakukan sosialisasi dan Pendampingan Komite Advokasi Daerah Antikorupsi ini, para pengusaha tidak lagi takut kehilangan pekerjaan hanya karena tidak memberikan sejumlah uang kepada oknum pemangku kebijakan.

"Kalau ada pihak-pihak tertentu dari pelaku usaha seperti tadi ada yang takut dimusuhin, kita ingin pelaku usaha dibentuk dengan pembentukan komite ini, ada kesepakatan antara mereka kalau semua sepakat menyatakan tidak mau memberikan berarti itu otomatis," katanya.

Selain itu tindak pidana korupsi para kepala daerah dalam bentuk pengadaan barang dan jasa menurutnya juga melibatkan pengusaha.

"Kita ingin memutus hubungan yang tidak baik ini biar semua benar-benar sesuai dengan aturan, biarkan tender itu berlangsung secara transparan, tidak ada pengusaha yang menang karena ada kesepakatan dengan memberikan presentase," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper