Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerugian Ekonomi Akibat Macet di Bandung Rp4 Triliun Per Tahun

Kemacetan di Kota Bandung/Bisnis
Kemacetan di Kota Bandung/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Kota Bandung bisa merugi hingga Rp4 triliun per tahun akibat dari kemacetan lalu lintas yang semakin parah ditambah dengan jumlah titik kemacetan yang bertambah pula setiap tahunnya.

Pakar transportasi ITB Sony Sulaksono Wibowo mengatakan, meski total kerugian secara ekonomi tersebut cenderung relatif. Namun angka itu masih masuk akal mengingat kurangnya produktivitas warga akibat kemacetan yang dtimbulkan.

"Komponen terbesar memang bekurangnya produktivitas. Kita bisa kekurangan satu atau dua jam setiap hari akibat macet," kata Sony kepada Bisnis, Rabu (11/4).

Sony mengatakan, betapa banyak aktivitas ekonomi masyarakat yang terbuang cuma-cuma akibat kemacetan di sejumlah titik di Bandung. Dia mencontohkan, apabila biasanya sebuah aktivitas ekonomi bisa memproduksi secara produktif, namun akibat kemacetan pola produktivitas itu terhambat saat pengiriman.

Sementara itu, menurut Sony, penyebab terbesar kemacetan di Metropolitan Bandung ternyata berasal dari jaringan jalan disamping dengan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang signifikan.

"Artinya demand lebih tinggi daripada supply. Bisa dikatakan seperti itu. Ini juga diperparah dengan ketidaksiplinan pengemudi jalan," kata dia.

Sonny mengatakan, idealnya kecepatan lalu lintas jalan di Kota Bandung di atas 20 km per jam. Namun, nyatanya saat ini hanya berkisar 11 km per jam atau bahkan kurang dari itu.

"Kecepatan kendaraan di bawah 20 km per jam itu gak efektif untuk Kota Bandung. Tapi bukan hanya kota Bandung, kota besar lainnya juga seperti itu," kata Sony yang juga sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Jawa Barat.

Di sisi lain, dikutip dari buku Bandung Urban Mobility Project terbitan Pemerintah Kota Bandung, biaya transportasi warga Bandung sendiri kurang lebih sudah mencapai Rp436 ribu per bulan atau sekitar 22% dari gross expenditure. Ini idealnya kurang dari 20%.

Wali Kota Bandung nonaktif Ridwan Kamil sebelumnya berharap proyek-proyek besarnya di dalam perencanaan Bandung Urban Mobility Project bisa menjadikan Kota Bandung terbebas dari macet. Ini juga merupakan visi transportasi Bandung 2031.

Dalam konsep Bandung Urban Mobility Project, Pemkot Bandung akan berfokus pada pembangunan transportasi massal seperti LRT, mematangkan Trans Metro Bandung, pembangunan kereta gantung Skybridge, pembangunan skywalk, dan menerapkan sistem jalan berbayar atau Electronik Road Pricing (ERP).

"Kami membicarakan sistem Transit Oriented Development sebagai cita-cita pembangunan kota terpadu, itu bukanlah hal yang mustahil. Banyak kota di berbagai negara sudah melakukannya. Apabila buku ini menggambarkan berbagai jenis transportasi yang ramah–ekonomi, lingkungan, dan sosial–itu juga dapat terlaksana," tulis Ridwan Kamil. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper