Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berusaha mengoptimalkan partisipasi pemilih pemula dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018 salah satunya dengan melakukan pembinaan.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Iwan Hernawan mengatakan, pembinaan kelompok pemula ini untuk meningkatkan kesadaran mereka agar menggunakan hak pilihnya.
Pemilih pemula di Kota Bandung yang jumlahnya mencapai 9,27% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau 153.006 pemilih dari 1.650.333 pemilik hak suara menurutnya akan terus didongkrak agar tak golput di pemilihan 27 Juni nanti.
Dia beralasan, pembinaan dan sosialisasi perlu dilakukan karena berkaca dari Pemilihan Wali Kota Bandung 2013 lalu partisipasi warga hanya 60,47% dalam menyalurkan hak suaranya.
Selain itu, menurutnya pembinaan ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran isu-isu palsu atau hoax yang berpotensi mengganggu kondusivitas masyarakat. Pemkot Bandung menurutnya tak ingin ada berita hoax yang tersebar khususnya di kalangan pemilih pemula.
Iwan mengatakan, ada banyak jejaring di Kota Bandung yang bisa dimanfaatkan. Jejaring itu, kata dia, kuat sampai ke tingkat RW.
"Jaringan dan mitra strategis ini berupaya, misalnya, kalau ada yang menyebarkan informasi negatif tentang kebijakan pemerintah, kami mudah mencari data info di jaringan intel daerah,” katanya, di Balai Kota Bandung, Selasa (10/4).
Potensi Hoax Bisa Terjadi
Kepala Subbidang Politik Dalam Negeri Teguh Haris Pathon menambahkan, penyebaran hoax di kalangan pemilih pemula sangat mungkin terjadi. Penggunaan media sosial yang aktif dilakukan oleh penduduk usia muda memudahkan penyebaran informasi yang masif.
“Oleh karena itu kita sering mengadakan sosialisasi dan pendidikan politik ke pemilih pemula. Di sana kita sampaikan agar jangan terbawa isu yang tidak benar dan tidak jelas,” ujarnya.
Kendati belum ada informasi hoax yang berpotensi mengganggu keamanan dan kondusivitas masyarakat, Kesbangpol tetap berupaya mengantisipasi. Sejak Maret lalu, upaya sosialisasi terus digelar di beberapa daerah, termasuk di sekolah dan perguruan tinggi.
“Sejauh ini memang tidak ada informasi-informasi hoax yang menyudutkan salah satu pasangan calon wali kota atau wakil wali kota. Tapi kita tetap waspada dan antisipasi,” katanya.
Di samping pemilih pemula, Kesbangpol juga memberikan perhatian kepada pemilih difabel yang berjumlah 1.571 orang di Kota Bandung. Pembinaan dilakukan untuk memastikan mereka menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
“Target tahun 2018 partisipasi pemilih naik menjadi 78%,” katanya.