Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mulai melaksanakan kegiatan penyusunan disagregasi PMTB 2018 di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Kegiatan ini sejalan dengan prioritas nasional 2018 yaitu pengembangan dunia usaha dan pariwisata dengan program perbaikan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Dengan demikian, dibutuhkan data investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang telah didisagregasi menurut institusi dan lapangan usaha.
Kepala BPS Jabar Dody Herlando mengatakan, di Jabar akan diambil sampel terpilih sebanyak 2.952 responden atau 7,51% sampel Indonesia. Pelaksanaan pencacahan dan pengawasan lapangan dilakukan pada 1 April-30 Juni oleh 261 petugas diseluruh kabupaten/kota di Jabar.
"Kita ketahui investasi merupakan salah satu pendorong ekonomi di Jawa Barat. Tahun 2018 PMTB menopang sekitar 25,16% PDRB Jawa Barat serta mampu tumbuh 6,28% pada tahun 2017, lebih tinggi dari pertumbuhan Jawa Barat," kata Dody dalam koordinasi dengan dinas dalam rangka penyusunan disagregasi, Kamis (5/4).
Menurutnya, dilaksanakan kegiatan survei penyusunan disagregasi PMTB 2018 juga diharapkan akan menghasilkan data rinci penambahan dan pengurangan barang modal menurut jenis aset tetap, sektor institusi dan lapangan usaha.
"Sebagai dasar untuk perumusan berbagai kebijakan dan analisis investasi secara makro maupun mikro. Selain itu, hasil survei ini juga dapat digunakan sebagai sumber data dalam penyusunan stok kapital yang akan dilaksanakan tahun 2019," ujarnya.