Bisnis.com, BANDUNG - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Hendy Jatnika menyanggah panen raya padi di Jawa Barat pada tahun ini mundur satu bulan dari waktu yang ditetapkan. Sejauh ini, menurutnya panen padi di sejumlah kawasan Jabar terus berlangsung.
Sebelumnya, Kepala Divre Bulog Jawa Barat M. Sugit Tedjo Mulyono memprediksi panen raya padi Jabar tahun ini mundur hingga pertengahan April 2018. Biasanya, puncak panen terjadi pada pekan kedua Maret 2018.
Menurutnya, hingga saat ini panen padi di sejumlah daerah lumbung padi seperti Cirebon masih belum merata. Mundurnya panen raya juga dinilai karena masih banyaknya petani yang belum panen. Sehingga serapan gabah Bulog dari petani belum terserap maksimal.
"Tidak mundur, cuma bulan April diperkirakan lebih luas areal panennya," kata Hendy Jatnika saat dihubungi, Kamis (29/3).
Menurut Hendy, luas panen padi pada Maret dan April mendatang diperkirakan akan sama meski sebagian daerah dilanda cuaca buruk dan terkena serangan OPT.
"Kalau ada banjir dan hama relatif tidak banyak yang terkena apalagi sampai bedampak pada puso," ujarnya.
Dia memperkirakan panen padi di sejumlah daerah di Jabar pada bulan April mendatang mencapai 2.699.00 hektare atau setara dengan 1.592.500 ton gabah kering giling (GKG).
"Di semua kabupaten ada panen, potensi terbesar di wilayah Pantura," ucapnya.
Sementara itu, ketika disinggung terkait kurang terserapnya gabah petani oleh Bulog lantaran Sergab (serap gabah) di Jabar masih rendah sehingga tidak sedikit para petani yang menjualnya ke pembeli di luar Bulog denga harga di atas lebih tinggi.