Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Operasikan GIS 150 kV Kiaracondong II/Gedebage

PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan GIS (Gas Insulated Switchgear) 150 kV Kiaracondong II/Gedebage seiring selesainya pembangunan di daerah Kampung Rancabayawak, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Bisnis
Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan GIS (Gas Insulated Switchgear) 150 kV Kiaracondong II/Gedebage seiring selesainya pembangunan di daerah Kampung Rancabayawak, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

Pengoperasian GIS 150 kV Kiaracondong II/Gedebage ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN Amir Rosidin di lokasi gardu induk, Jum'at (23/3/2018).

Amir Rosidin mengatakan, pembangunan gardu ini secara umum ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah Bandung Timur yang semakin meningkat terutama di wilayah Gedebage, Rancasagatan, Rancabolang, Cisaranten, Derwati dan kebutuhan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Sementara secara khusus, gardu induk ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Summarecon Bandung.

"Gardu induk ini sangat dibutuhkan di Bandung Timur, karena akan langsung mendekati pelanggan-pelanggannya. Diharapkan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat," kata Amir Rosidin.

Amir menerangkan, gardu induk dengan kapasitas 120 Mega Volt Ampere (MVA), salah satunya akan dimanfaatkan oleh Summarecon. Summarecon, kata Amir, setidaknya saat ini membutuhkan seperempat dari total kapasitas gardu induk yang mencapai 120 MVA.

"Summarecon membutuhkan 30 Mega Volt Ampere. Kemudian sisanya untuk di daerah sekitarnya termasuk untuk persiapan Bandung Teknopolis di Bandung Timur ini," ujarnya.

Amir Rosidin mengungkapkan, nilai investasi pembangunan tersebut senilai Rp150 miliar. Proyek pembangunan dimulai sejak April 2016 hingga Maret 2018. Adapun lahan pembangunan merupakan tanah hibah Summarecon seluas 6.000 meter persegi. Proyek pengerjaan dilakukan oleh PT Kembar Abadi Prima, ABB dan PT CG Power System Indonesia.

Gardu Induk jenis ini berisolasi Sulfur HexaFlouride (SF6). GIS ini merupakan bentuk kombinasi listrik indoor dan outdoor sehingga memaksimalkan lahan yang terbatas di area perkotaan yang pada umumnya sulit untuk mendapatkan lahan.

Jenis gardu induk ini hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, yang pada umumnya memang dipasang di luar gedung.

Sementara Executive Director Sumamarecon Hindarko Hasan mengungkapkan, pada tahap awal Summarecon Bandung membutuhkan pasokan listrik 30.000 MVA. Kemudian, pada tahap ultimate membutuhkan setidaknya 180.000 MVA. "Itu sekitar tahun 2030-an," kata dia.

Berdasarkan perencanaan master plan, kata dia, sejauh ini kebutuhan listrik tersebut bisa memenuhi sekitar 2.000 unit rumah. "Kemudian ke depannya untuk 180.000 MVA bisa memenuhi 50.000 penghuni," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper