Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sanksi Tegas Menanti, Gojek Ingatkan Driver Bandung Tak Pakai Aplikasi 'Tuyul'

Gojek/Ilustrasi, Reuters
Gojek/Ilustrasi, Reuters

Bisnis.com, BANDUNG - Penyedia aplikasi berbasis daring Gojek mengingatkan para mitranya di Bandung untuk tidak menggunakan aplikasi 'tuyul' atau fake GPS. Apabila tetap memaksakan, Gojek tidak segan-segan untuk memberi sanksi terhadap mitranya tersebut.

Strategic Regional Gojek Bandung Zainal Abidin mengatakan, pengguna aplikasi 'tuyul' ini sudah meresahkan terutama bagi para mitra yang bekerja secara jujur. Bahkan, pengguna Gojek juga ikut merasakan kerugian akibat praktik ini.

Menurut Zainal, Gojek tengah berupaya untuk mengantisipasi maraknya driver 'tuyul' di Kota Bandung dengan mengembangkan sebuah sistem pendekteksi aplikasi tuyul pada platform Gojek.

Penerapannya, mitra pengemudi yang ketahuan menggunakan aplikasi fake GPS akan diberikan peringatan bahwa mereka telah melanggar dan harus segera menghapus aplikasi tuyul. Namun, sanksi tegas siap menanti apabila mitranya tetap keukeuh menggunakan aplikasi tersebut.

"Hari ini kita mulai sosialisasi penerapan kebijakan aplikasi hapus 'tuyul'. Langkah pertama, dilakukan semacam peringatan kepada mitra yang terdeteksi adanya fake GPS. Kita lakukan selama 7 hari ke depan," kata Zainal saat sosialisasi hapus aplikasi 'tuyul', Selasa (20/3).

Dia menambahkan, apabila mitra pengemudi tak menggubris peringatan perusahaan yang masuk di aplikasinya. Maka mitra tersebut akan terkena suspend. Namun, menurut Zainal kerugian terbesar adalah bonus harian yang didapatakan tidak bisa dicairkan.

"Selain itu, mereka akan dapat rating jelek dari pengguna. Maka, adanya sistem ini akan menciptakan kompetisi yang sehat untuk mencari order," kata Zainal.

VP corporate Communication Gojek Michael Say menambahkan, sistem pelacak aplikasi 'tuyul' ini akan diluncurkan secara bertahap di Kota-kota lain. Di Bandung, sejumlah mitra sudah diberikan edukasi tentang adanya sistem tersebut.

"Kami undang seratus mitra kami di Bandung agar menghapus aplikasi 'tuyul' ini. Karena kami sering dapat komplain driver di lapangan banyak terjadi kecurangan aplikasi palsu. Atas dasar itulah kami rancang aplikasi sistem high tech ini," ujarnya.

Dengan menerapkan peringatan dan sanksi yang tegas, kata dia, Gojek berharap platform-nya bisa bebas dari penggunaan aplikasi fake GPS yang merugikan mitra pengemudinya yang jujur dan para pelanggan.

“Tujuan akhir kami adalah agar platform kami adil dan jujur bagi semua pengguna. Semua dapat berkompetisi mencari order dengan adil,” harap dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper