Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Ke Kertajati: Pemprov Jabar Minta Tunggu Cisumdawu Tuntas

Tol Cisumdawu
Tol Cisumdawu

Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta proyek perpanjangan kereta cepat Jakarta-Bandung-Kertajati dimulai setelah Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) tuntas.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan pada prinsipnya pihaknya menyetujui rencana perpanjangan rute kereta cepat hingga Bandara Kertajati. “Bandung ke Kertajati tentu kami minta proyeknya menunggu Tol Cisumdawu selesai lebih dulu,” katanya pada Bisnis di Bandung, Senin (5/3).

Menurutnya proyek tersebut memungkinkan diperpanjang jika jalan tol tersebut sudah rampung mengingat lahan dan konstruksinya bisa dipakai untuk rel kereta cepat. “Kereta itu harus memakai lahan tol, karena konstruksi kereta cepat itu kebanyakan di atas jalan tol atau tengah tol,” paparnya.

Langkah ini dinilai lebih menguntungkan bagi proyek tersebut mengingat kondisi geologis lahan sepanjang Bandung-Kertajati butuh penanganan khusus jika tidak memakai lahan tol. 

“Kalau pakai lahan tersendiri, pertama berat dibiaya kedua di teknologi,” ujarnya.

Dia menghitung pembiayaan Bandung-Kertajati akan sangat berat di sisi lahan mengingat lokasinya yang menyulitkan dan melewati banyak pemukiman. “Jadi kalau pakai lahan tol lebih efisien dari sisi biaya serta lebih mudah dari sisi pengerjaan,” tuturnya.

Namun sebelum melanjutkan wacana perpanjangan kereta cepat ke Kertajati, pihaknya berharap pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa segera dimulai. Menurutnya akan lebih mudah mengembangkan berbagai rute kereta cepat jika rute utama yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) itu terlaksana.

“Kami mendukung kereta cepat ke Kertajati, tapi ini kan kelanjutan kereta cepat Jakarta-Bandung, ini yang sedang kita tunggu. Begitu ke Bandung jadi, tinggal dilanjutkan ke Kertajati,” paparnya.

Pemprov Jabar sendiri tidak keberatan jika pihak China kembali membangun kereta cepat Bandung-Kertajati. Meski belum mendapat kejelasan, pihaknya tetap akan mendukung pembangunan konektifitas antar moda tersebut. “Saya belum tahu kalau China juga yang akan bangun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper