Bisnis.com,MAJALENGKA—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta akan mengadopsi cara pendekatan pembangaunan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) di proyek New Yogyakarta International Airport (NYIP).
Kepala Dinas Kominfo Rudiyatno mengatakan Bandara Kertajati dinilai bisa menjadi percontohan, baik dari segi pelaksana pembangunan, pembiayaan sampai cara mengatasi dampak sosial yang terjadi.
"BIJB ini luar biasa. Ini PT baru tapi bisa melaksanakan pembangunan bandara secara terstruktur lancar dan efisiensi biaya. Ini inspirasi kami pemerintah Kulonprogo untuk bisa mengambil beberapa manfaat yang diperoleh dari PT BIJB ini," katanya di Majalengka, Jumat (2/3/2018).
Proyek NIYP yang saat ini tengah akan dibangun PT Angkasa Pura (AP) I diakui Rudi menimbulkan gejolak sosial . Menurutnya Pemkab Kulonprogo menghadapi protes ketika tengah dalam pembebasan lahan.
“Permasalahan serupa juga sempat dialami Bandara Kertajati dengan warga sekitar proyek dua tahun lalu saat proses pembebasan lahan,” ujarnya.
Pihaknya belajar dari Kertajati karena gejolak di lapangan bisa diminimalisir dengan beberapa pendekatan persuasif sehingga pembangunannya saat ini sudah mencapai 88%."Saya kira [Proyek NYIP] pendekatan persuasifnya masih harus ditingkatkan. Kemudian harus kita selalu berikan informasi bahwa kehadiran bandara itu bisa selalu memberikan manfaat," paparnya.
Selain pendekatan ke masyarakat, dari pola pembiayaan dia juga cukup terkejut sebab nilai investasi pembangunan bandara bertaraf internasional hanya menelan Rp 2,6 triliun. Sedangkan Bandara NYIP saja untuk kebutuhan ganti rugi menelan biaya sekitar Rp4,13 triliun.
"Ini luar biasa. Karena baru mengeluarkan dana Rp 2,6 triliun. Padahal pembangunan fisik bandara sudah hampir jadi," ungkapnya.