Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel di Jabar Menurun

Okupansi atau Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Barat mengalami penurunan pada bulan Januari 2018. Pada bulan tersebut, okupansi hotel di Jabar tercatat 49,34% atau turun 7,33% dibandingkan Desember 2017.

Bisnis.com, BANDUNG -- Okupansi atau Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Barat mengalami penurunan pada bulan Januari 2018. Pada bulan tersebut, okupansi hotel di Jabar tercatat 49,34% atau turun 7,33% dibandingkan Desember 2017.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dody Herlando mengatakan, baik hotel bintang dan nonbintang di Jabar mengalami penurunan. BPS mencatat okupansi hotel bintang mencapai 53,04% dan hotel nonbintang sebesar 30,73%.

"Hotel bintang turun 9% dibanding bulan Desember 2017 lalu sedangkan hotel nonbintang turun 11,58% yang sebelumnya tercatat 42,31%," kata Dody Herlando, Kamis (1/3/2018).

Sementara berdasarkan klasifikasi, hotel bintang 2 ternyata menjadi okupansi paling tinggi dan diminati dengan persentase 59,29%. Diikuti oleh hotel bintang 3 sebesar 53,47% dan hotel bintang 4 mencapai 50,97% dan bintang 5 sebesar 48,55%.

"Sedangkan okupansi terendah terjadi pada hotel bintang 1 dengan hunian 37,33%," ucapnya.

Sementara okupansi hotel non berbintang, kata Dody, paling tinggi ditempati oleh kelompok kamar 25-40 sebesar 33,63%. Sedangkan okupansi terendahnya sebesar 23,29% dengan kelompok kamar kurang dari 10.

Adapun untuk rerata lama menginap tamu, BPS mencatat pada hotel berbintang rerata tamu menginap selama 1,80 hari. Sementara hotel non bintang selama 1,74 hari. "Bagi tamu asing menginap di hotel bintang rata-rata selama 4,49 hari dan di hotel non bintang selama 2,83 hari," ujar Dody.

Sedangkan tamu asal Indonesia menginap rata-rata selama 1,466 hari di hotel berbintang dan 1,42 hari di hotel non bintang.

Di sisi lain, Dody mempertanyakan sejumlah alasan mengapa okupansi hotel di Jabar menurun padahal objek wisata di Jabar tidak kalah menarik seperti Provinsi Bali maupun provinsi lain.

"Apa karena cuaca? Tapi kan tidak seperti daerah lain misalnya Bali yang sempat erupsi gunung, lalu kita apa? Ini harus didorong, harus dipikirkan apakah perlu ada penambahan objek-objek wisata baru di Jawa Barat," kata Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper