Bisnis.com, BANDUNG- Pada tahun ini, Kementerian Pertanian menargetkan perampungan pendirian Badan Layanan Umum atau BLU yang berperan melakukan pembiayaan bagi sektor pertanian.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Pending Dadih Permana mengungkapakan saat ini kementerian tengah menggagas pendirian BLU pembiayaan pertanian. Lewat BLU itu, katanya, Kementan akan membantu kesulitan para petani, terutama terkait restrukturisasi alat dan mesin pertanian.
Dengan pendirian BLU yang digawangi Kementan itu, para petani dapat mengajukan kredit terutama yang berkaitan dengan pembelian alat-alat produksi. Setidaknya, lanjut Pending, BLU akan menyokong pembiayaan pertanian yang tidak tersapu program lain seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat).
“Selama ini, kredit diberikan banyak tersalur untuk budidaya, sedangkan alat pertanian dan mesin jarang perbankan yang mau masuk,” ujarnya di sela kunjungan Pelatihan Operator Dinas dan Petani di Komplek PT Pindad (Persero), Kamis (1/3/2018).
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.23/2005 tentang Keuangan Negara, Badan Layanan Umum, BLU merupakan lembaga yang tidak berorientasi profit. Sehingga, kata Pending, lewat BLU pemerintah berperan mendorong modernisasi sektor pertanian, terutama dengan penyediaan alat dan mesin pertanian.
Untuk modal awal, BLU pembiayaan pertanian akan mengantongi Rp250 miliar yang berasal dari anggaran negara. “Sampai empat tahun ke depan, kami harapkan bisa membesar hingga Rp1 triliun,” kata Pending.
Di sisi lain, dia menilai penggunaan alat dan mesin pertanian mutlak dibutuhkan sektor pertanian saat ini. Hal itu, kata Pending, guna mendongkrak produktivitas dan efisiensi yang masih rendah jika corak produksi tetap tradisional.
PASAR
Sementara itu, PT Pindad (Persero) yang mempunyai lini produksi industrial seperti produk Traktor Multiguna Roda 4 (PTM45), Mesin Penanam Biji-bijian (Rotatanam PR1800) Mesin Pemanen Padi dan Jagung (combine Harvester PP150), siap menggarap pasar. “Sejauh ini, kami menggarap pengadaan dari anggaran negara, seperti pengadaan 200 unit traktor multiguna pada triwulan pertama tahun ini,” kata Direktur Bisnis Produk Industrial Pindad Heru Puryanto.
Di sisi lain, menurutnya, Pindad mampu memproduksi sebanyak 500 unit per jenis alat dan mesin pertanian dalam setahun. Hingga saat ini, perseroan tengah membangun lini produksi khusus untuk alat dan mesin pertanian tersebut.
“Untuk teknologi dan mesin, kami sudah punya, namun lokasi dan gedung yang tengah kami persiapkan,” katanya.