Bisnis.com,BANDUNG—PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) dan PT Angkasa Pura II (AP II) segera mengajukan permohonan resmi pada Garuda Indonesia untuk bisa menggelar penerbangan haji perdana dari Bandara Kertajati, Majalengka.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra pekan ini pihaknya bersama AP II segera menggelar pertemuan untuk membahas penerbangan haji. “Kita mulai bicarakan, kalau Garuda sudah oke selanjutnya kita akan bicara dengan Kementerian Agama soal penerbangan haji dari Kertajati,” katanya kepada Bisnis, Minggu (25/2).
Menurutnya proses menjadikan Kertajati sebagai embarkasi haji 2018 ini tidak sederhana mengingat hanya dua maskapai yang bisa melakukan penerbangan yakni Saudi Airlines dan Garuda Indonesia. “Saudi Airlines ini bisa direct flight namun mensyaratkan perpanjangan runway hingga 3000 meter karena mereka memakai Boeing 777,” tuturnya.
Sementara Garuda memungkinkan terbang dari landasan 2500 meter yang ada sekarang karena menggunakan pesawat Airbus 330. Namun maskapai pelat merah ini harus transit terlebih dahulu sebelum langsung terbang ke Jeddah. “Pak Menko [Luhut Pandjaitan] tidak mau transit, inginnya langsung dari Kertajati,” paparnya.
Virda memastikan baik Garuda maupun Saudi Airlines bisa menerbangkan haji jika urusan perpanjangan runway 500 meter bisa segera terselesaikan. “Direct itu prosesnya kalau runway sudah menunjang terus fasilitas lain sudah ada kayaknya nggak ada masalah,” katanya.
Di sisi lain, Pemprov Jabar juga menurutnya harus segera mengajukan surat permohonan pada Kemenag agar Kertajati bisa menjadi embarkasi haji. Sedangkan urusan asrama haji masih bisa memakai asrama haji di Bekasi. “Kami sendiri akan menyiapkan fasilitas untuk haji terutama sisi darat dan terminal utama,” ujarnya.