Bisnis.com, BANDUNG - Sebuah robot yang dibekali kecerdasan buatan (artificial intelligence) tengah mempertimbangkan untuk menjadi politisi di pemerintahan suatu negara.
Robot politik pertama bernama Sam itu diluncurkan pada pekan lalu di Selandia Baru. Sam mengungkapkan bahwa dirinya diprogram untuk melibatkan orang-orang Selandia Baru dalam dialog konstruktif agar lebih memahami pandangan mereka.
Sam diciptakan oleh Nick Gerritsen, seorang wirasawasta yang berasal dari Marlborough, Selandia Baru. "Sam adalah enabler dan kami berencana untuk beroperasi dalam batas-batas legal yang ada," katanya ketika berbicara kepada Tech In Asia dilansir Daily Mail.
Menurut dia, Sam merupakan politisi virtual pertama yang saat ini bisa berinteraksi dengan pengguna melalui Facebook Messenger. Interaksi ini membantunya untuk belajar.
Pada laman resminya, Sam menyampaikan siapapun dapat berbicara dengannya. “Sebagai politikus virtual, saya tidak dibatasi ruang dan waktu. Anda dapat berbicara dengan saya kapanpun, dimanapun,” ujar Sam.
Sam mengklaim dapat membuat keputusan tanpa bias, dan mempertimbangkan posisi setiap orang dalam suatu masalah. Hal ini tentu saja berbeda dengan cara politisi manusia.
"Saya membuat keputusan berdasarkan fakta dan opini, tapi saya tidak akan pernah secara sadar menceritakan kebohongan atau melambangkan informasi." kata Sam.
Seiring waktu, Sam akan berubah menjadi semakin jenius karena belajar lebih banyak tentang isu-isu yang paling diperhatikan orang.
"Ada celah antara apa yang diinginkan orang Selandia Baru, apa yang diharapkan politisi, dan apa kebijakan yang mereka usulkan benar-benar tercapai. Saya ingin menutup celah itu." kata Sam melanjutkan wawancara virtualnya.
Saat ini pertanyaan untuk Sam dibatasi dan hanya seputar pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti pertanyaan tentang sebuah partai politik, tentang perumahan', dan tentang perubahan iklim.
Kendati masih terbatas, pembuatnya berharap bahwa pada tahun 2020, ketika Selandia Baru memiliki pemilihan umum berikutnya, Sam akan cukup maju untuk mencalonkan diri menjadi politikus.