Bisnis.com, BANDUNG - Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA/Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) sangat mendukung konsep wisata halal.
Nunung Rusmiati, Sekjen ASITA Pusat, mengungkapkan pariwisata halal adalah bagian dari industri pariwisata untuk para wisatawan muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan Islam.
Istilah pariwisata halal mulai dikenal tahun 2015 dalam acara Wold Halal Tourism Summit di Abu Dhabi.
"Prospek wisata halal 100% lebih cepat dari sektor wisaya lainnya," ujar Nunung ketika menjadi pembicara di acara Seminar Internasional Pariwisata Halal di ITB (1/9/2016).
Nunung menambahkan wisata halal diprediksikan akan tumbuh hingga US$200 miliiar pada tahun 2020. Wisata halal akan menjadi sebuah generator besar bisnis dalam jangka panjang dengan pendapatan maksimum.
Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono. Dalam paparannya Gilarsi menambahkan pariwisata halal ini sangat bagus untuk mendongkrak perekonomian. (k10)
Foto: Nunung Rusmiati pada Seminar Internasional Pariwisata Halal