Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Minta Apindo Manfaatkan Pasar Baru yang Telah Dibuka Pemerintah

Pemerintah membuat berbagai terobosan pasar melalui perjanjian internasional, serta mendorong multilateralisme melalui keanggotaan di berbagai klub ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani (dari kanan), Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan seremoni pembukaan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo ke-XXXIV di eL Hotel Royale Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025). Bisnis/Rachman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani (dari kanan), Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan seremoni pembukaan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo ke-XXXIV di eL Hotel Royale Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menindaklanjuti potensi pasar baru yang telah dibuka oleh pemerintah.

Airlangga mengungkapkan pemerintah membuat berbagai terobosan pasar melalui perjanjian internasional, serta tetap mendorong multilateralisme melalui keanggotaan di berbagai klub ekonomi.

"Kita sudah principle agreement dengan Uni Eropa dan barang kita ke Eropa nol persen," kata Airlangga usai membuka Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo 2025, Selasa (5/8/2025).

Dijelaskan, Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa sudah menyepakati perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

"IEU-CEPA dengan Eropa itu nilainya hampir Rp16,6 triliun dan bisa meningkat sampai Rp20 triliun. Pasar Uni Eropa memiliki populasinya 448 juta," tambahnya.

Dengan kesepakatan tarif dagang 0% maka biaya masuk nol untuk barang Eropa, begitu pun dengan barang Indonesia dikenakan tarif nol masuk Eropa.

"Jadi Pak Dedi [Gubernur Jabar Dedi Mulyadi] mesti siap-siap nih, garmen jalan lagi, alas kaki jalan lagi. Sarung juga jalan Pak," sebut Airlangga.

Kerja sama dagang lainnya, yaitu dengan negara bekas Soviet di antaranya Belarus, Tajikistan. Kemudian dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang melibatkan 15 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

"Kemudian dengan OECD [Organisation for Economic Co-operation and Development] ini sedang kita proses. Ini juga ekonominya Rp59 triliun dengan jumlah penduduk 1,38 miliar. Jumlah negaranya 38 tetapi dari 38 negara itu ada 27 negara UE," jelasnya.

Terkait dengan tarif resiprokal Amerika Serikat, Menko Airlangga melihat bahwa hampir seluruh negara ASEAN ditarif 19%. Vietnam 20%, kemudian Singapura 10%.

"Saya berharap seluruh pengusaha ini bisa memanfaatkan pasar yang sudah dibuka oleh perjanjian internasional. Tentu pasar ini membutuhkan kesiapan, membutuhkan juga excess capacity. Kalau industrinya nggak punya excess capacity tentu ini tidak bisa dilibatkan."

Indonesia, lanjutnya, masuk dalam radar dunia yang termasuk high profile yang tentunya sangat berpengaruh terhadap minat investasi.

"Ketua Umum Kadin kemarin aktif hadir di berbagai forum. Dan mungkin tinggal Apindo dan Kadin bekerja keras untuk menarik investasi. Kalau kita mau maju 8% tidak ada cara lain kecuali investasi," tegas Airlangga.

Sementara itu, Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani menggaungkan kembali semangat Indonesia Incorporated sebagai kolaborasi aktif antara dunia usaha dan pemerintah untuk memanfaatkan peluang, dan menjembatani strategi pusat dan daerah dalam satu visi ekonomi yang terintegrasi.

Apindo, kata Shinta, telah melakukan sejumlah advokasi strategis dengan melakukan dialog dan koordinasi bersama pemerintah, mengupayakan advokasi berbasis data di lapangan, menyusun peta jalan, memberikan masukan teknis dan membangun sinergi lintas sektor.

"Kami juga terlibat aktif dalam tiga Satuan Tugas Nasional: Peningkatan Ekspor, Kemudahan Perizinan dan Daya Saing, serta Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK," pungkas Shinta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro