Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Pupuk Bersubsidi oleh Petani Sumedang hingga September Baru 42%

Banyak faktor yang menyebabkan penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani musim tanam 2024 yang masih rendah.
Petani melakukan penyemprotan anti hama terhadap tanaman padi yang baru ditanama di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/10/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Petani melakukan penyemprotan anti hama terhadap tanaman padi yang baru ditanama di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/10/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BANDUNG -- Serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumedang di musim tanam 2024 masih minim. Hingga September 2024, serapan pupuk baru menyentuh 42%. 

Hal tersebut didapat berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang. Dalam data tersebut menunjukan jika penyerapan pupuk bersubsidi hingga September 2024 masih belum sampai separuhnya.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian DPKP Kabupaten Sumedang Hendri Gumilar mengatakan banyak faktor yang menyebabkan penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani musim tanam 2024 yang masih rendah. 

"Penyebabnya bisa karena daya beli petani kurang ataupun karena adanya pergeseran musim tanam sehubungan dengan musim kemarau sehingga petani tak bisa tanam dan menyerap pupuk," jelas Hendri, Senin (11/11/2024).

Ia mengklaim, fenomena ini sebenarnya bukan hanya terjadi di Sumedang tetapi terjadi secara nasional. 

"Seiring dengan datangnya musim hujan saat ini dan kembali banyak petani yang menanam padi, diperkirakan akan ada peningkatan penyerapan pupuk bersubsidi pada bulan Desember 2024," katanya.

Meski demikian, ia memerkirakan, meski akan ada peningkatan serapan pupuk bersubsidi seiring dengan masa tanam baru, diprediksi total penyerapan pupuk hingga Desember nanti maksimal sampai 70%. 

Adapun alokasi pupuk bersubaidi untuk Kabupaten Sumedang tahun 2024 ini adalah untuk Urea 25.000 ton dan untuk NPK 19.000 ton. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper