Bisnis.com, CIREBON- Pemerintah Kabupaten Cirebon mendukung rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di wilayahnya. Pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ini diklaim minim dampak dibanding pembangkit listrik lainnya.
Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyebutkan, langkah tersebut dianggap menjadi salah satu cara untuk menjadikan Cirebon sebagai daerah yang ramah lingkungan dan mandiri dalam kebutuhan energinya.
"Sudah komunikasi dengan pihak PLTB, pada prinsipnya mereka berkeinginan berinvestasi di Kabupaten Cirebon untuk menciptakan energi baru terbarukan," kata Wahyu di Kabupaten Cirebon, Kamis (31/10/2024).
Wahyu menyebutkan, PLTB yang akan dibangun di Cirebon memiliki berbagai keunggulan dibandingkan pembangkit listrik konvensional yang berbahan bakar fosil.
Salah satu manfaat utamanya adalah dampak lingkungan yang jauh lebih minimal.
Pembangunan PLTB ini diharapkan tidak hanya mampu menyediakan listrik untuk masyarakat Kabupaten Cirebon, namun juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca Juga
Selain itu, proyek tersebut nantinya harus mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar yang dilatih untuk mengoperasikan, merawat, dan mengelola teknologi PLTB ini.
"Keberadaan pembangkit dipastikan tidak akan menganggu lahan pertanian masyarakat. Jika investasi masuk, maka akan semakin memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Wahyu.
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) bakal dibangun di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Lokasi proyek pembangunan PLTB akan berlangsung di beberapa titik Kecamatan Sedong dan Susukan Lebak
Titik tersebut di antaranya, Desa Panongan, Desa Winduhaji, Desa Windujaya, Desa Karangwuni, Desa Susukan Lebak, dan Desa Sedong Kidul.
Pembangkit yang akan dibangun oleh PT wpd Indonesia Energy dan PT Cirebon Tenaga Bayu ini, direncanakan memiliki kapasitas 100 hingga 150 megawatt (MW) dengan jenis turbin goldwind GWH182 6 MW.
Informasi lainnya yang berhasil dihimpun, pembangkit listrik teranyar dari Kabupaten Cirebon ini memiliki dua titik interkoneksi ke Gardu Induk Mandirancan150 KV di Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan dan Gardu Induk Kanci 150 KV di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Wind speed dari pembangkit energi terbarukan ini sebesar 6,7m/s berdasarkan pengukuran aktual dari menara met mast yang didirikan pada 2023.
Saat ini, PT wpd Indonesia Energy maupun PT Cirebon Tenaga Bayu akan melanjutkan proses kegiatan perizinan yang mencakup kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR) lokasi proyek.
Selain itu, akan dilakukan pula pembebasan lahan secara bertahap setelah KKPR dari proyek diperoleh dan investasi pada bidang studi serta perencanaan dilakukan secara lebih lanjut.