Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon memastikan sebanyak 412 Koperasi Merah Putih di seluruh desa maupun kelurahan telah resmi beroperasi. Langkah ini diklaim sebagai program nasional pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang digagas pemerintah pusat.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyebut koperasi-koperasi tersebut telah terbentuk dalam beberapa tahap sejak awal tahun dan kini mulai menjalankan kegiatan ekonominya.
"Seluruh desa di Kabupaten Cirebon sudah membentuk Koperasi Merah Putih, dan saat ini koperasi-koperasi tersebut sudah mulai berjalan. Ini bagian dari komitmen kita untuk memperkuat ekonomi dari bawah," kata Imron, Senin (21/7/2025).
Menurut Imron, koperasi-koperasi ini diharapkan menjadi fondasi utama dalam menggerakkan ekonomi lokal di tingkat desa. Melalui koperasi, berbagai aktivitas usaha mikro dan kecil akan difasilitasi, mulai dari pembiayaan, pelatihan, hingga akses pasar.
“Seperti disampaikan Presiden, jika desa kuat maka kecamatan akan kuat, kabupaten akan kuat, dan pada akhirnya Indonesia pun akan maju. Kita mulai dari yang paling dasar, yaitu desa,” ujarnya.
Untuk mendukung operasional koperasi, Pemerintah Pusat telah menggelontorkan dana bantuan senilai Rp2 miliar. Dana ini ditujukan sebagai stimulan bagi koperasi agar bisa langsung aktif dan berkelanjutan dalam menjalankan unit usahanya. Sementara itu, dukungan teknis dan pendampingan menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi Kabupaten Cirebon.
Baca Juga
“Dari pusat ada bantuan Rp2 miliar. Kami pastikan bantuan itu digunakan untuk memperkuat koperasi, bukan sekadar formalitas,” jelasnya.
Imron menyebut pembinaan telah dilakukan secara bertahap melalui tim dari Dinas Koperasi yang turun langsung ke lapangan untuk memastikan struktur, administrasi, hingga rencana usaha dari koperasi telah sesuai dengan standar.
Meski struktur dan legalitas koperasi telah tuntas, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan sarana operasional.
Beberapa perwakilan desa sempat menyampaikan perlunya kendaraan atau alat transportasi untuk menunjang mobilitas koperasi. Namun untuk sementara, kebutuhan tersebut masih menunggu alokasi dari pusat.
Meski demikian, pihak Pemkab tetap optimistis koperasi-koperasi yang telah terbentuk akan segera berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga desa.