Bisnis.com, CIREBON - Pembangunan fisik proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Cirebon baru akan dimulai setelah penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai offtaker utama.
PT wpd Indonesia Energy, selaku pengembang proyek, memastikan saat ini persiapan perizinan dan studi teknis tengah diselesaikan guna mendukung tahap pembangunan.
Direktur PT wpd Indonesia Energy Gerry Julian mengatakan hingga kini perusahaan masih fokus pada kelengkapan dokumen teknis, termasuk hasil pemantauan data kecepatan angin dari menara meteorologi (meteorological mast) yang sudah terpasang sejak 2023.
Data ini menjadi salah satu indikator utama untuk menentukan besaran kapasitas listrik yang bisa dihasilkan dari kawasan tersebut.
"Berdasarkan pemantauan awal, potensi kapasitas listrik yang bisa dikembangkan mencapai sekitar 150 megawatt (MW). Namun, angka ini masih bisa berubah seiring berjalannya kajian tambahan dan menyesuaikan kebutuhan sistem kelistrikan milik PLN," ujar Gerry yang dikutip, Senin (28/4/2025).
Selain melakukan validasi teknis, perusahaan juga tengah merampungkan proses perizinan penggunaan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan turbin angin. Diperkirakan, luas lahan yang akan digunakan sekitar 50 hektare, mencakup beberapa wilayah administrasi di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.
Baca Juga
Lokasi pembangunan PLTB ini tersebar di dua kecamatan utama, yaitu Kecamatan Sedong dan Kecamatan Susukan Lebak. Beberapa desa yang menjadi titik rencana pembangunan antara lain Desa Panongan, Desa Winduhaji, Desa Windujaya, Desa Karangwuni, Desa Susukan Lebak, dan Desa Sedong Kidul.
Masing-masing desa ini memiliki karakteristik angin yang dinilai cocok untuk pemasangan turbin.
Berdasarkan pantauan di lapangan, wilayah-wilayah tersebut merupakan area terbuka dengan sedikit hambatan topografi, sehingga cocok untuk mendukung proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Pemerintah daerah juga dilaporkan mendukung proyek ini karena sejalan dengan target nasional dalam mempercepat transisi energi bersih.
“PLTB ini bukan hanya mendukung pasokan listrik di wilayah Cirebon dan sekitarnya, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mendorong bauran energi baru terbarukan di Indonesia," ungkap Gerry.
Dalam pelaksanaannya, PLTB Cirebon akan menggunakan teknologi turbin modern dari Goldwind, yakni tipe GWH182 dengan kapasitas 6 MW per unit. Dengan teknologi ini, diharapkan efisiensi produksi listrik bisa maksimal, bahkan pada kecepatan angin sedang.
Goldwind GWH182 dikenal memiliki rotor berukuran besar yang mampu menangkap lebih banyak energi angin, sehingga cocok diaplikasikan di kawasan seperti Cirebon.
Penerapan teknologi mutakhir ini menjadi bagian dari komitmen PT wpd Indonesia Energy untuk menghadirkan pembangkit yang tidak hanya andal, tetapi juga ramah lingkungan.
Salah satu aspek penting dalam proyek ini adalah rencana interkoneksi dengan jaringan listrik nasional. Untuk itu, dua titik interkoneksi telah dipersiapkan, yakni ke Gardu Induk Mandirancan 150 kV di Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, serta ke Gardu Induk Kanci 150 kV di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
“Penyambungan ke dua gardu ini dilakukan untuk menjamin distribusi listrik yang dihasilkan berjalan lancar dan mendukung stabilitas sistem jaringan Jawa Barat," jelas Gerry.
Kedua gardu ini dipilih karena lokasinya strategis dan mampu menampung daya besar yang dihasilkan dari PLTB. Pembangunan jalur transmisi akan dirancang seefisien mungkin untuk meminimalkan gangguan lingkungan dan mengoptimalkan biaya operasional.
Pemerintah Kabupaten Cirebon menyatakan dukungannya terhadap proyek ini. Melalui sejumlah pertemuan dengan masyarakat desa terdampak, pihak pengembang bersama pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi guna memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan prinsip keberlanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal.
“Selain meningkatkan kapasitas listrik nasional, proyek ini juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar. Kami ingin memastikan manfaat ekonominya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Bupati Cirebon, Imron Rosyadi.
Imron pun mengatakan sejak tahap awal, PT wpd Indonesia Energy berkomitmen menjalankan prinsip keberlanjutan dan inklusivitas dalam seluruh aspek pembangunan. Mulai dari pengadaan lahan, rekrutmen tenaga kerja lokal, hingga pelatihan keterampilan bagi warga yang berminat terlibat dalam operasional PLTB nantinya.
Menurutnya, PLTB Cirebon merupakan bagian dari upaya nasional Indonesia untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Proyek ini juga menjadi salah satu contoh konkret bagaimana sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat bisa mendorong transisi energi bersih di tingkat daerah.
"Operasional penuh diharapkan bisa dimulai dalam beberapa tahun ke depan, menyumbangkan energi bersih yang signifikan untuk wilayah Jawa Barat," kata Imron.