Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Majalengka Tembus 134.000 Ton

Target produksi padi di Kabupaten Majalengka pada tahun ini sebesar 162.000 ton. Sisa untuk mencapai target pun akan diselesaikan pada momen masa panen kedua.
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, MAJALENGKA - Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi mengklaim produksi padi di wilayahnya hingga pertengahan Oktober 2024 sudah lebih dari 134.000 ton. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga akhir 2024.

Dedi menyebutkan, target produksi padi di Kabupaten Majalengka pada tahun ini sebesar 162.000 ton. Sisa untuk mencapai target pun akan diselesaikan pada momen masa panen kedua.

"Mudah-mudahan bisa dituntaskan sebelum akhir tahun," kata Dedi di Kabupaten Majalengka, Kamis (17/10/2024).

Ia menyampaikan, berdasarkan pemantauan di lapangan, produktivitas lahan sawah di wilayahnya sudah cukup bagus dan ada yang mencapai 7 ton per hektare. 

Hal tersebut memberi gambaran bagus bahwa kekurangan realisasi produksi padi saat ini bisa dikejar pada masa panen berikutnya di musim tanam kedua (gadu).

“Masih ada waktu, jadi kami upayakan agar produksi padi ini bisa meningkat atau bahkan melampaui target yang ditetapkan,” ujarnya.

Namun begitu, produksi padi pada 2024 akan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2023, Kabupaten Majalengka berhasil memproduksi sekitar 657.081 ton padi. 

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Majalengka Ence mengatakan, penurunan produksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama cuaca ekstrem yang terjadi pada awal tahun.

Ribuan hektare lahan pertanian padi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengalami kekeringan parah akibat musim kemarau. Kondisi ini membuat petani di wilayah tersebut menghadapi ancaman gagal panen yang sangat serius.

Berdasarkan DKP3 Kabupaten Majalengka, lebih dari 1.098 hektare lahan pertanian. Ribuan hektare lahan itu menyebar di hampir seluruh wilayah Majalengka.

Para petani di wilayah tersebut pun mengaku mulai kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk tanaman padi mereka. Salah satu petani dari Kecamatan Jatitujuh, Rahmat (45), mengatakan, sawahnya yang seluas dua hektare sudah tidak terairi dengan baik selama sebulan terakhir.

"Biasanya air dari irigasi cukup untuk mengairi sawah, tapi sekarang irigasi pun kering. Kami sudah mencoba menggunakan pompa untuk menarik air dari sungai terdekat, tapi debitnya sangat rendah," Rahmat, Rabu (14/8/2024).

Rahmat mengatakan, pemerintah daerah sudah membantu para petani dengan mengerahkan pompa air dan menyediakan bantuan teknis. Namun, upaya ini masih belum mampu mengatasi kekeringan yang meluas. 

Menurutnya, pemerintah harus mencari solusi jangka panjang, termasuk kemungkinan membuat sumur bor di daerah-daerah yang kekeringannya paling parah.

"Kami sedang mempertimbangkan mengubah pola tanam, agar bisa menanam tanaman yang lebih tahan kekeringan di musim kemarau seperti ini," kata Rahmat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper