Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 5 Tahun Terakhir, WJIS Sukses Promosikan 121 Proyek dan Serap Investasi Rp614 Triliun

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat sukses menggelar West Java Investment Summit (WJIS) yang ke-6 kalinya.
WJIS 2024
WJIS 2024

Bisnis.com, BANDUNG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat sukses menggelar West Java Investment Summit (WJIS) yang ke-6 kalinya.

Dalam lima tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2023, WJIS telah berhasil mempromosikan 121 proyek investasi dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan total nilai investasi lebih dari Rp614,43 triliun. 

Adapun gelaran WJIS 2024 menyajikan 170 proyek potensial, dan lebih dari 40 proyek ready to offer senilai total Rp117 triliun. Nilai investasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan WJIS 2023 yang mencapai Rp76 triliun.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menjelaskan tiga peran penting Bank Indonesia dalam mendorong investasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Pertama, promosi investasi baik di dalam maupun luar negeri melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mendorong ekonomi tumbuh berkelanjutan,” ungkapnya.

Kedua, integrasi hubungan investor baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. 

Ketiga, Local Currency Transaction (LCT) sebagai upaya menyederhanakan mekanisme transaksi pembayaran internasional guna memberi kemudahan bagi investor dalam berinvestasi dan beroperasi di Indonesia. 

Selain itu, perumusan suku bunga acuan Bank Indonesia sangat berpengaruh dalam membentuk lanskap investasi di Indonesia.

Doni menambahkan, semenjak tahun 2019 hingga 2023, 14 Regional Investor Relation Unit (RIRU) Bank Indonesia di seluruh tanah air telah berhasil mempromosikan lebih dari 200 proyek investasi dari berbagai daerah di Nusantara, dengan total nilai investasi melebihi US$53 miliar. 

“Proyek-proyek ini telah dipamerkan melalui serangkaian kegiatan promosi investasi kolaboratif, yang dilakukan secara sinergis antara Kantor Pusat, Kantor Perwakilan Luar Negeri, dan Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia Bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait,” ungkapnya.

Dari total proyek yang dipromosikan tersebut sekitar US$16,8 miliar investasi telah terealisasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengapresiasi kinerja investasi Indonesia yang dalam semester I-2024 mencatatkan pertumbuhan signifikan. 

Hal tersebut tidak lepas dari penyelenggaraan kegiatan promosi investasi, seperti WJIS, yang menampilkan berbagai proyek strategis yang menarik minat investor asing. 

“Seluruh proyek yang ditawarkan dalam WJIS 2024 memiliki nilai penting bagi perekonomian Indonesia, antara lain interkonektivitas wilayah seperti jalan tol Cisumdawu, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban,” imbuhnya.

Saat ini kata dia pemerintah berfokus pada penguatan tingkat kemudahan berinvestasi, penciptaan iklim investasi yang kondusif, dan merespons berbagai hambatan yang dirasakan investor.

Plh. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Saribua Siahaan, menyampaikan bahwa untuk mengakselerasi investasi di Jawa Barat, diperlukan inisiatif dan kolaborasi kebijakan yang efektif dari Pemerintah serta dinas terkait. 

“Kebijakan fiskal dan non-fiskal, termasuk insentif yang mendukung kelancaran dan kemudahan proses investasi, menjadi sangat penting,” imbuhnya.

Selain itu, iklim investasi yang kondusif dan kepastian hukum juga diperlukan, bersamaan dengan kesiapan dari masing-masing proyek yang akan dilaksanakan. 

Jawa Barat telah menjadi pilihan utama investasi asing, terutama yang berasal dari Jepang. Capaian prestasi ini perlu terus diperkuat hingga semakin berkontribusi optimal terhadap perekonomian yang berkelanjutan.

Senada dengan itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin menggarisbawahi kinerja perekonomian Jawa Barat sepanjang semester I-2024 yang baik dan stabil, dikontribusi oleh realisasi investasi yang mengalami peningkatan, sejalan dengan penciptaan iklim investasi yang menarik. 

“Dampak positif dari investasi yang masuk tidak hanya berhenti pada perusahaan, namun memberi dampak keberlanjutan dalam penciptaan lapangan kerja yang efektif menurunkan tingkat pengangguran,” katanya.

Hal tersebut membuktikan pentingnya investasi, baik pada sisi hulu maupun sisi hilir, sehingga pada akhirnya dapat mendukung perkembangan transformasi ekonomi secara keseluruhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rangkaian WJIS 2024 turut menjadi wadah komitmen penting yang dijalin antara pemiik proyek dengan investor asing maupun lokal. 

Hal itu dibuktikan dengan penyelenggaraan one-on-one meeting yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada berbagai proyek investasi dengan total sekitar Rp2,3 triliun, yaitu MoU antara Pemkab Sukabumi dan CV Menata Citra Selaras terkait kerja sama peningkatan produktivitas dan hilirisasi beras di Kab. Sukabumi senilai Rp1,5 triliun.

Kemudian MoU antara PT Tirta Gemah Ripah dan PT Tigalapan Investama Group terkait pengelolaan air senilai Rp300 miliar, MoU antara PT Migas Utama Jabar dan PT Subang Energi Abadi terkait pengelolaan energi di Jabar senilai Rp360 miliar dan MoU antara Anaab Pte. Ltd dari Uni Emirat Arab dan Perumda Air Minum Tirta Rangga Subang terkait proyek pengadaan air bersih untuk Kawasan Pelabuhan Patimban, Zona Industri, dan Domestik di Kabupaten Subang senilai Rp127 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper