Bisnis.com, BANDUNG--West Java Investment Summit (WJIS) 2024 menegaskan posisi Jawa Barat dalam ekosistem ekonomi hijau yang akan menjadi masa depan ekonomi.
Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani mengatakan selama 2019-hingga semester I 2024 arus modal asing maupun dalam negeri terus meningkat ke Jawa Barat.
Ditopang 5 sektor yang selalu menjadi primadona investor, mulai dari sektor pergudangan, transportasi, telekomunikasi, industri kendaraan bermotor, konstruksi dan lain-lain.
Provinsi Jawa Barat menempati peringkat pertama realisasi investasi pada Semester 1 - tahun 2024 dengan nilai realisasi investasi PMA dan PMDN sebesar Rp128,3 Triliun atau meningkat 23,78% dari tahun 2023 pada periode yang sama.
Dalam prakteknya, Jawa Barat juga sukses mewadahi masuknya investasi di sektor kendaraan listrik (electric vechicle) dari Hyundai, BYD, hingga Vinfast.
BYD sudah memastikan akan membangun pabrik di Kawasan Subang Smartpolitan dengan lahan seluas 107 Ha, estimasi nilai investasi sebesar US$1 miliar.
Baca Juga
Sementara perusahaan Vinfast yang berasal dari Vietnam dan bergerak di bidang otomotif electric vehicle sudah melakukan groundbreaking di daerah subang, estimasi investasi awal senilai US$200 juta untuk ekspansi pasar ke Indonesia.
Nining mengatakan kehadiran produsen-produsen EV ini akan mendongkrak ekonomi di kawasan Jawa Barat.
"Jawa Barat akan menjadi EV Hub di Indonesia, dengan rencana investasi mencapai Rp11 triliun, akan ada 8.700 lapangan pekerjaan yang dibuka begitu operasional dimulai 2025," tuturnya di acara WJIS 2024, Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (19/9/2024).
Nining juga memastikan, Jawa Barat menjadi rumah bagi investasi di bidang data center dan industri yang mulai mengarah pada industri hijau.
Jawa Barat, menurutnya, akan memberikan dukungan penuh pada penerapan ekonomi hijau.
Peluang Jawa Barat terus menjadi sasaran utama investasi juga diungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhammad Nur.
Menurutnya ekonomi Jawa Barat bakal tumbuh, didukung oleh beberapa faktor meski masih ada tantangan geopolitik global yang berpengaruh pada nasional maupun regional Jawa Barat.
Menurutnya peningkatan optimisme pelaku usaha pascapemilu satu putaran memberikan sinyal positif bagi iklim investasi di Jawa Barat. Bank Indonesia juga memaparkan pada triwulan II tahun 2024, ekonomi Jabar tumbuh 4,95%, ada kenaikan jika dibandingkan triwulan I 4,93%.
Dimana, investasi masih menjadi sektor yang dapat dibanggakan di Jawa Barat, sebab pada triwulan II realisasi investasi mencapai Rp63,7 triliun dan terbesar se-Indonesia.
Karena itu pihaknya menilai pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi dan berada pada kisaran 4,6% – 5,4% (yoy). Optimisme tersebut didasarkan pada permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan potensi dampak penyelenggaraan pesta demokrasi terhadap perekonomian secara agregat.
"Selain itu, investasi Jabar juga terus tumbuh, bahkan saat ini menjadi yang tertinggi secara nasional," pungkasnya.
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Investasi Jabar, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Barat yang didukung oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, Diskominfo Jabar, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Bank BJB, XL Axiata, dan Eiger.