Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengklaim kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di daerahnya masih terkendali meskipun dampak kekeringan sudah terasa di beberapa kecamatan. Pemerintah daerah belum merasa perlu menetapkan status tanggap darurat.
Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengatakan saat ini pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi dampak kekeringan tersebut. Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian terus dilakukan.
Menurut Wahyu, kekeringan yang terjadi disebabkan oleh musim kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Barat. Situasi masih dapat diatasi dengan bantuan distribusi air bersih ke daerah-daerah terdampak serta upaya penanganan di sektor pertanian.
"Distribusi air bersih sudah dilakukan di beberapa desa yang kesulitan mendapatkan akses air, terutama di daerah-daerah yang jauh dari sumber air," kata Wahyu di Kabupaten Cirebon, Senin (9/9/2024).
Wahyu mengatakan meskipun curah hujan di wilayah Cirebon sangat minim, pihaknya masih terus memantau perkembangan situasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Dampak dari kekeringan ini dikhawatirkan menyebabkan penurunan produksi padi secara drastis, bahkan berpotensi gagal panen. Hal ini pun semakin memperburuk situasi, mengingat Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah paling rawan kekeringan di Jawa Barat.
Baca Juga
Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Cirebon berada dalam zona merah kekeringan, dengan curah hujan jauh di bawah normal pada musim kemarau kali ini. Situasi tersebut pun semakin memperburuk ketahanan pangan daerah.
Dari 1.700 hektare lahan, ada 488 hektare sudah mengalami kekeringan. Pemerintah Kabupaten Cirebon pun berupaya mengatasi krisis ini dengan berbagai langkah darurat.
Situasi itu juga berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga ekonomi lokal secara keseluruhan. Pasokan beras dari Cirebon yang untuk memenuhi kebutuhan daerah sekitar diprediksi akan mengalami penurunan tajam.
"Prakiraan cuaca masih akan berlangsungnya musim kemarau dalam beberapa waktu ke depan," kata Wahyu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya menetapkan status siaga darurat kekeringan sepanjang musim kemarau tahun ini. Saat ini ada 1 kabupaten yang menetapkan status tanggap darurat, sementara 12 daerah siaga darurat.
Daerah tersebut yakni, Indramayu, Majalengka, Kota Bekasi, Kuningan, Kabupaten Cirebon, Cimahi, Kabupaten Bandung, Karawang, Depok, Kota Cirebon, Garut, dan Kabupaten Bekasi.