Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kepala Daerah Kabupaten Cirebon

Partai Demokrat menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit dan proper test) bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Cirebon periode 2024-2029.
Wahyu Tjiptaningsih
Wahyu Tjiptaningsih

Bisnis.com, CIREBON - Partai Demokrat menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit dan proper test) bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Cirebon periode 2024-2029.

Pantauan Bisnis.com, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan tersebut dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Cirebon, Jalan Pangeran Antasari, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/6/2024).

Pelaksana Tugas DPC Partai Demokrat Kabupaten Cirebon Ratnawati mengatakan jumlah bakal calon yang mengikuti pengujian tersebut sebanyak 11 orang.

"Pendaftaran untuk bupati dan wakil bupati ini sudah dibuka sejak 4 April 2024. Dari 12 formulir yang diambil, ada 11 orang yang sudah mengembalikan," kata Ratnawati.

Ratnawati mengatakan, 11 orang tersebut yakni, Asdullah, Kholid, Heri Sugiandi, Suharso, Karna Wijaya, Sueb Jawahir, Nurul Qomar, Wahyu Tjiptaningsih, Heris,  Agus Hamdani, dan Ahmad Faqih.

Pengujian kepatutan tersebut perlu dilakukan untuk membawa Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik. Selain itu, untuk mencari sosok yang sesuai dengan ideologi Partai Demokrat.

Menurut Ratnawati, jumlah pendaftar sebagai calon kepala daerah dari Kabupaten Cirebon terbanyak di Jawa Barat. 

"Kami ingin maju dan menang. Hasil dari fit and proper test ini akan segera kami kirim ke pengurus pusat untuk menentukan nama-nama yang akan bertarung dalam pilkada nanti," kata Ratnawati.

Salah satu bakal calon, Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, ia sengaja memilih Partai Demokrat menjadi kendaraan politik untuk melakukan perubahan untuk Kabupaten Cirebon.

Wahyu yang juga mantan Wakil Bupati Cirebon ini mengaku, Kabupaten Cirebon hingga saat ini belum mampu melakukan perubahan. Rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM), tingginya angka kemiskinan, dan infrastruktur rusak belum mampu dituntaskan.

"Saya prihatin melihat Cirebon. Cirebon ini punya segudang potensi, selama ini tidak dikembangkan padahal PAD setiap tahunnya itu sampai Rp700 miliar," kata Wahyu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper