Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menggelar pertemuan khusus dengan Dewan Eksekutif Walhi Jabar di Jatiluhur, Purwakarta, Selasa (28/5/2024) terkait penanganan dan evaluasi Program Citarum Harum.
Bey mengatakan pihaknya berdiskusi dan mendengarkan masukan dari Walhi dan para penggiat lingkungan terkait penanganan Sungai Citarum. Menurutnya dari pertemuan, muncul kesamaan pandangan dari sisi pemerintah dan aktivis lingkungan.
"Pertama kami mendengarkan masukan dari Walhi dan juga teman-teman penggiat lingkungan lainnya dan saya pikir tidak ada perbedaan pandangan, semuanya sama. Semuanya ingin Citarum utamanya lebih baik lagi," katanya.
Bey memastikan pihaknya akan merespons masukan para penggiat lingkungan berharap agar program Citarum Harum ditindaklanjuti dengan aksi lapangan yang lebih detil lagi, juga terkait kondisi lahan kritis dan masih lemahnya penegakan hukum terkait kasus pencemaran.
"Kami semua sepakat, kami minta kepada Walhi untuk memberi kepada saya mana saja yang belum ada tindakan hukum. Kami akan follow up. Saya minta kepada Walhi untuk mendetailkan beberapa usulan dan kami akan koordinasikan dengan Pokja," tutur Bey.
Bey juga meminta pihak Walhi untuk menyusun poin-poin masukan dalam waktu dua minggu ke depan. Bahan ini akan dibawa pihaknya dalam rapat terkait Citarum bersama Kemenko Marves.
Baca Juga
"Karena dalam dua minggu ke depan akan ada rapat dengan Kemenko Marves. Jadi semuanya bisa masuk dalam rapat itu dalam pembahasan tersebut," tuturnya.
Diakuinya, urusan membereskan Citarum bukan perkara mudah mengingat banyak kendala di lapangan dan luasnya cakupan sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut. Bey berharap lewat pertemuan antara pemangku kebijakan dan penggiat lingkungan bisa mendorong perbaikan Citarum.
Selain meminta poin masukan, Bey juga bersedia memantau lahan kritis di sepanjang Citarum seperti yang dilaporkan Walhi dalam pertemuan. Pihaknya berharap usai pertemuan, upaya membenahi Citarum bisa menunjukkan hasil yang lebih baik dalam kurun waktu 10 bulan ke depan.
Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Walhi Jabar Wahyudin Iwang memastikan semangat Pemerintah Provinsi Jawa Barat membenahi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum selaras dengan apa yang disampaikan oleh Walhi.
"Semangat diletakkan terhadap bagaimana upaya pemulihan yang konkret, maksimal, yang dapat dikerjakan secara elaboratif. Bahwa menjadi satu hal penting, DAS Citarum sebagai bentuk peradaban manusia itu harus diletakkan di diri kita," tuturnya.
Menurutnya Walhi akan turut berkontribusi karena tanggungjawab urusan Citarum tak hanya menjadi urusan pemerintah namun seluruh pihak, sektor dan juga publik. "Apalagi ahli waris Citarum ini dapat meluangkan ide, gagasan, serta mengontribusikan pemikiran dan tenaga terhadap upaya pemulihan," katanya.
Iwang bersyukur pihaknya bisa menyampaikan catatan Walhi dan diterima oleh Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. Dalam pertemuan, pihakya menyampaikan secara tegas bahwa dalam upaya setiap yang dijalankan pemerintah akan mengalami proses perbaikan dari sektor yang ditangani.
Walhi sendiri menyoroti persoalan lahan kritis, penegakan hukum dan sampah DAS Citarum. Pihaknya berharap Pj merespon usulan tersebut didukung keseriusan perangkat daerah sebagai bentuk kerja sama pentahelix dalam menangani Citarum.
"Maka ke depan, harapan kami yang dituangkan pada usulan yang disampaikan ke Pak Pj, dapat direduksi, diakomodir, dalam bentuk sebuah kebijakan yang kemudian mampu memaksimalkan kerja kolaboratif, partisipatif di 10 bulan ini," tuturnya.