Bisnis.com, KUNINGAN - Pemerintah Kabupaten Kuningan berupaya meningkatkan produksi buah mangga di daerahnya hingga menjadi komoditas ekspor unggulan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tersebut yakni, pelatihan bagi para petani mangga.
"Kami menangkap peluang dengan rutin menggelar bimtek penerapan teknologi budidaya mangga. Pasar ekspor mangga ini adalah Jepang," kata Wahyu di Kuningan, Senin (27/5/2024).
Beberapa waktu lalu, kata Wahyu, para petani mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan RI di Sukadana, Kuningan.
Menurutnya, dalam pelatihan tersebut, petani diberikan edukasi terkait metode pengendalian lalat buah melalui penerapan teknologi top working serta pembungaan off season.
"Sengaja dilakukan di Desa Sukadana karena disana merupakan salah satu daerah yang tengah dikembangkan hortikulturanya. Diharapkan mampu meningkatkan kualitas," kata Wahyu.
Baca Juga
Tidak hanya itu, para petani pun mendapatkan bantuan bangsal pengolahan. Nantinya, mereka bisa menghasilkan produk turunan dari buah mangga seperti pure, jus, dan dodol.
Wahyu menyebutkan pemerintah daerah berkomitmen terus membantu petani di Kuningan berkontribusi terhadap ekspor mangga. Salah satu jenis unggulan yang ada di wilayah itu adalah arumanis dan gedong gincu.
Di Kabupaten Kuningan, buah mangga didominasi oleh varietas arumanis sebanyak 80%, gedong gincu 15%, dan 5% varietas lainnya.
“Kabupaten Kuningan sampai akhir 2023, jumlah pohon mangga yang tersebar di 6.892 hektare lahan dengan pohon yang menghasilkan berjumlah 335.807 pohon. Tingkat produktivitasnya mencapai 87,24 kg per pohon,” katanya.