Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mencatat kinerja ekspor alas kaki di wilayahnya selama triwulan I/2024 menembus angka US$11,37 juta.
Menyitir data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, kinerja ekspor alas kaki dari Kabupaten Cirebon terbesar terjadi pada Januari dengan total US$4,38 juta.
Sementara, nilai ekspor terendah sepanjang 2023 terjadi pada April dengan nilai US$3,28 juta. Negara tujuannya adalah Korea Selatan, Australia, Jepang, Inggris, Singapura, Chili, dan Jibuti.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan dalam beberapa tahun terakhir industri alas kaki di Kabupaten Cirebon terus bertumbuh. Sektor tersebut pun mampu menaikkan nilai ekspor daerah.
Selain itu, kata Imron, keberadaan industri alas kaki itu pun menyerap tenaga kerja banyak. Sehingga, minat untuk bekerja ke luar daerah atau menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) mampu ditekan.
"Industri ini terus tumbuh, terutama di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur," kata Imron, Rabu (15/5/2024).
Baca Juga
Imron menyebutkan, saat ini Kabupaten Cirebon mulai mengalami pergeseran dari industri pertanian ke industri modern. Kondisi ini terjadi karena poduktivitas pertanian di Kabupaten Cirebon tidak mengalami kenaikan signifikan.
Selain itu, pembangunan industri dianggap mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan.
“Kabupaten Cirebon terutama bagian timur, mulai berdiri beberapa industri yang menerapkan padat karya. Di antaranya, industri alas kaki dan pangan,” kata Imron.