Bisnis.com, CIREBON - Kinerja ekspor kerajinan rotan Kabupaten Cirebon sepanjang triwulan I/2024 sebesar US$13,12 juta.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, dari U$13,12 juta, sebanyak US$12,2 juta merupakan ekspor furnitur rotan dan US$849.839 merupakan keranjang rotan.
Analis Perdagangan Disperdagin Kabupaten Cirebon Suherman mengatakan tren ekspor di Kabupaten Cirebon yang semula didominasi oleh rotan, kini disalip oleh benang dan sepatu.
Sepanjang periode itu, nilai ekspor benang mampu menembus angka US$18,83 juta dan sepatu sebanyak US$11,37 juta.
"Rotan mengalami penurunan. Tetapi, tetap menjadi komoditas ekspor unggulan dari Kabupaten Cirebon," kata Suherman, Selasa (14/5/2024).
Penyerapan tenaga kerja dalam sektor kerajinan rotan lebih tinggi dibandingkan komoditas lainnya.
Baca Juga
Dalam catatan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja komoditas industri rotan di Kabupaten Cirebon pada 2023 sebanyak 65.696 orang. Angka tersebut naik dibandingkan 2022 yang hanya sebanyak 64.725 orang.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mendorong produksi rotan dari Kabupaten Cirebon terus melesat. Komoditas tersebut merupakan produk unggulan ekspor dari Jawa Barat.
Bey menyebutkan industri rotan harus bertumbuh karena menjadi salah komoditas yang mendominasi kinerja ekspor di Kabupaten Cirebon.
"Hal seperti ini harus terus dikembangkan, karena rotan ini adalah salah satu unggulan," kata Bey.
Bey menyebutkan, kinerja ekspor rotan pada 2023 menurun dibandingkan 2022. Kondisi tersebut pun terjadi akibat adanya perlambatan ekonomi dampak dari perang antara Rusia dengan Ukraina.
"Harus mencari pasar baru. Prospek indstri rotan Cirebon ini sangat baik," kata Bey.