Bisnis.com, BANDUNG— Pupuk Kujang Cikampek terus melakukan pengembangan bisnis. Selain memproduksi pupuk, PKC saat ini menambah produk nonpupuk mereka. Terbaru, anak perusahaan Pupuk Indonesia tersebut membuat pabrik dry ice di kawasan industri mereka.
Dry ice atau es kering merupakan karbon dioksida yang dipadatkan. Komoditas itu memiliki banyak fungsi dan sering dimanfaatkan di bidang industri makanan, rumah sakit dan klinik, industri pembersihan tertentu hingga instalasi seni panggung dan pertunjukkan.
Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono menuturkan pabrik dry ice tersebut dibangun secara swakelola dan selesai tepat waktu.
“Pembangunan pabrik ini selesai dalam waktu 12 bulan. Selain selesai tepat waktu, pembangunan pabrik juga tepat budget dan nihil kecelakaan kerja. Peresmian pabrik setelah Idulfitri 2024 mudah-mudahan menjadi awal yang baik dan penuh berkah,” kata Maryono setelah peresmian pabrik tersebut, Rabu (17/4/2024).
Maryono menuturkan, pabrik dry ice itu dibangun di lahan seluas 87 meter persegi di area pabrik Co2 cair, sedangkan investasi pabrik dry ice ini, ujar Maryono menelan biaya hingga Rp9,8 miliar. Adapun kemampuan produksi pabrik dry ice ini mencapai 3.000 ton per tahun.
“Pabrik ini diproyeksikan menghasilkan keuntungan hingga Rp4-5 miliar per tahun. Hal ini cukup menarik dan bisa membantu Pupuk Kujang semakin berkembang dan menambah laba perusahaan,” kata Maryono.
Baca Juga
Maryono mengatakan pembangunan pabrik dry ice ini juga tak lepas dari kebutuhan komoditas tersebut yang tergantung tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Bahkan saat ini, Pupuk Kujang telah menjual dry ice sebanyak 8 ton untuk sejumlah industri yang membutuhkannya.
“Saat ini sudah full pembeli. Jadi memang kawasan di Jakarta dan Jawa Barat ini adalah pengguna dry ice besar sehingga produksi PT Pupuk Kujang sudah teroptik semua ke para pembeli kita,” kata Maryono.
Selain aspek pengembangan bisnis dan menambah laba, pembangunan pabrik dry ice ini menurut Maryono juga punya fungsi lainnya, yaitu memperkuat aspek green industry Pupuk Kujang. Alasannya, ujar Maryono, pabrik dry ice bisa mencegah emisi karbon lepas ke udara.
“Pabrik ini bisa mencegah 3.000 ton karbon rilis ke udara dalam setahun. Tentu ini bisa sekaligus mengurangi efek rumah kaca,” kata Maryono.
Untuk diketahui, dry ice merupakan komoditas yang dibuat dari Co2 atau karbon dioksida. Sebagai perusahaan petrokimia, Pupuk Kujang memiliki karbon dioksida yang melimpah. Senyawa itu merupakan buangan dari pabrik amoniak, suatu zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku pupuk.
“Jika sebelumnya Co2 terbuang ke udara, dengan teknologi, kita manfaatkan gas buang itu supaya tidak mubazir. Caranya dengan menangkap lalu membuatnya menjadi dry ice, yang bernilai ekonomi dan ekologi. Alhamdulillah melalui pabrik ini, karbon dioksida bisa kita recover dan manfaaatkan sehingga bisa mengurangi emisi kita. Dengan pabrik ini, tidak ada bahan yang mubazir, bahkan emisi ini bisa kita manfaatkan menjadi keuntungan,” kata Maryono.
Pabrik dry ice ini menambah daftar produk non pupuk yang dibuat Pupuk Kujang. Sebelumnya, Pupuk Kujang juga telah membuat produk non pupuk lainnya yaitu amonia, aquos, air demin, hingga pemenuhan kebutuhan industri dan utilitas. Adapun dalam memanfaatkan Co2, Pupuk Kujang telah membuat Co2 cair yang juga punya fungsi industri dan bisa dijual.