Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat memastikan stok pangan di Jawa Barat aman hingga lebaran 2024.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Jabar Nenny Fasyaini mengatakan kebutuhan masyarakat di 27 kabupaten kota untuk menyambut lebaran mendatang juga sudah banyak terpenuhi.
"Dari perhitungan kita di neraca kebutuhan pangan, sudah semua terpenuhi. Berapa ketersediaan dan kebutuhan telah terpenuhi. Kita surplus semua," katanya di Gedung Sate, Selasa (2/4/2024).
Meski aman, DKPP Jawa Barat akan melakukan beberapa langkah antisipasi kelangkaan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di beberapa daerah hingga H-2 Idulfitri. Nenny mengungkapkan, daerah surplus pangan akan diminta bantuan ke daerah yang mengalami defisit.
"Untuk daerah surplus kita memasok daerah yang defisit agar kebutuhan terpenuhi. Dan kita akan melaksanakan GPM hingga tanggal 8 Maret atau H-2 Lebaran terakhir di Kabupaten Sumedang," ungkapnya.
Nenny mengatakan, GPM dihadirkan untuk menekan harga kebutuhan pokok yang diprediksi meningkat saat lebaran. Selama bulan Ramadan, pihaknya menyebut total mengadakan GPM sebanyak 107 kali.
Baca Juga
"Selama bulan Ramadan kita kemarin sudah laksanakan serentak di 6 kab/kota dan dilaksanakan di 29 titik termasuk dari pihak provinsi. Total sudah 107 kali," jelasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan harga beberapa kebutuhan pokok menjelang lebaran masih dalam kondisi stabil. Kenaikan harga pun masih berada di angka yang relatif rendah.
"Cabai keriting sekarang ada di Rp42.000 per kilogram dibanding tahun lalu mencapai Rp100.000. Kalau daging ada di 130.000 itu daging yang bagusnya. Untuk yang daging rendang Rp100.000 per kilogram. Sementara untuk daging ayam di GPM kami jual Rp30.000 per kilogram," jelasnya.
Sementara untuk harga bawang merah dan bawang putih, diakuinya ada kenaikan harga. Dimana, sebelumnya harga bawang merah sempat jatuh di sekitar Rp28.000 per kilogram. Selain itu barang yang dijual juga kebanyakan dari impor.