Bisnis.com, BANDUNG — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyerahkan hasil kajian terkait penyebab rentetan gempa di Kabupaten Sumedang yang terjadi awal 2024 lalu.
Setelah melakukan penelitian dan identifikasi selama 2 bulan, BMKG mengonfirmasi Sesar Sumedang yang menjadi penyebab rentetan gempa yang terjadi di Sumedang pada 31 Desember 2023 hingga awal Januari 2024 lalu, puncaknya gempa berkekuatan magnitudo 4,8.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu menuturkan, Sesar Sumedang tersebut panjangnya 2,5 kilometer.
"Menurut survei yang sudah kita lakukan panjangnya [Sesar Sumedang] 2,5 kilometer dan kita fokus surveinya yakni wilayah Kota Sumedang yang terdampak, jadi panjangnya 2,5 kilometer itu lokasinya tepat di bawah kota Sumedang," ujar Ayu, dikutip Minggu (25/2/2024).
Menurut Ayu, dengan telah teridentifikasinya sesar penyebab gempa maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yakni memperkuat upaya mitigasi.
"Kemudian kedua, adalah building code [peraturan pembangunan], sehingga kami menghasilkan data mikro zonasi untuk rujukan baik tata ruang dan tata wilayah, bagaimana building code bangunan didirikan," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, PJ Bupati Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan, hasil kajian BMKG tentang Sesar Sumedang tentunya sangat bermanfaat sebagai masukan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah ke depannya.
“Hasil kajian ini bermanfaat sebagai role input (masukan dalam hal kebijakan), pertama revisi Perda tentang RTRW karena mitigasi bencana gempa belum masuk dalam RTRW kita," kata Herman.
Menurutnya dokumen gempa hasil kajian BMKG juga akan sangat bermanfaat dalam merumuskan terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) bagi Kabupaten Sumedang.
"Nantinya kami turunkan lagi sampai ke rencana tahunan sampai kebijakan teknis semisal perizinan PBG [Persetujuan Bangunan Gedung] dan sebagainya, tentunya akan ada perubahan dan perbaikan yang mana nanti akan disesuaikan. Semisal bagaimana nanti izin untuk membangun rumah, pabrik dan sebagainya, itu nanti harus memperhatikan terhadap bencana gempa," imbuhnya.