Bisnis.com, KUNINGAN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan mengharapkan petani ubi jalar di daerahnya bisa mendapatkan pupuk subsidi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah mengatakan, pupuk subsidi hanya untuk petani yang menanam sembilan komoditas, yakni, padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao.
“Kuningan ini sektor pertanian andalannya itu dari ubi jalar. Selama ini, para petani menggunakan pupuk subsidi yang cenderung lebih mahal,” kata Wahyu di Kabupaten Kuningan, Senin (12/1/2024).
Berdasarkan Open Data Jabarprov, produksi ubi jalar dari Kabupaten Kuningan setiap tahunnya lebih dari 120.000 ton.
Dari jumlah tersebut, Kabupaten Kuningan menjadi daerah penghasil ubi jalar terbesar di Jawa Barat di atas Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sumedang.
Pekan lalu, Pupuk Indonesia menggulirkan program pupuk nonsubsidi untuk petani di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Baca Juga
SVP Strategi Pemasaran Pupuk Indonesia, Iyan Fajri mengatakan, dalam gebyar itu petani bisa mendapatkan pupuk urea maupun NPK ukuran 25 kilogram dengan harga Rp270.000. Sementara, harga asli pupuk tersebut Rp450.000.
Menurut Iyan, program tersebut merupakan perintah dari pemerintah agar mendorong petani melakukan penebusan pupuk, antara lain, menyiapkan pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau.
“Gebyar Diskon Pupuk sesuai dorongan pemerintah agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani,” kata Iyan.
“Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan april nanti,” sambungnya.