Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bey: Belum Ada Kabupaten/Kota Ajukan Anggaran Bencana ke Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan anggaran tanggap bencana kabupaten dan kota yang terdampak bencana alam.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin
Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin

Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan anggaran tanggap bencana kabupaten dan kota yang terdampak bencana alam.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan anggaran kebencanaan yang masuk dalam bantuan tidak terduga (BTT) sudah disiapkan pihaknya. "BTT kita sudah siap," katanya di Bandung, Kamis (11/1/2024).

Namun meski sejumlah daerah sejak awal tahun 2024 dirundung bencana sejauh ini tidak ada pengajuan ke Pemprov Jabar. "Anggaran bencana belum ada yang mengajukan dari daerah," ujarnya.

Menurut Bey belum adanya daerah yang mengajukan karena sejauh ini kabupaten/kota sudah memiliki dana tanggap darurat di APBD masing-masing. Ada juga daerah yang mendapat bantuan dari Pusat.

Bey mencontohkan Kabupaten Sumedang yang dirundung gempa bumi sudah menyiapkan anggaran dari APBD dan mendapat bantuan dari BNPB. 

"Seperti Sumedang masih mampu dari APBD-nya dan BNPB sudah membantu," ujarnya.

Data BPKAD Jabar mencatat anggaran BTT bencana alam di Jabar Rp11,67 miliar. Anggaran tersebut baru di satu organisasi perangkat daerah (OPD), yakni BPBD Jabar. Anggaran lain tersebar di sejumlah dinas.

Tercatat sejumlah peristiwa bencana alam terjadi di beberapa kabupaten dan kota Jawa Barat sepanjang 31 Desember 2023 hingga awal Januari 2024. 

Terbesar adalah gempa bumi beruntun di Sumedang yang mengakibatkan rumah warga dan pasien RUSUD terdampak. Selain itu ada juga banjir di Kabupaten Karawang yang merendam empat kecamatan.

Baru-baru ini terjadi longsor di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang. Dari peristiwa ini dua orang dinyatakan meninggal dunia, dan 49 orang mengungsi. 

Longsor juga membuat instalasi PDAM milik Pemkab Subang rusak. 15 ribu jiwa kesulitan mengakses air bersih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper