Bisnis.com, SUMEDANG — Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo meminta oknum tidak bertanggungjawab untuk tidak menyebarkan hoax atau kabar bohong terkait bencana gempa bumi Sumedang.
Hal tersebut ia imbau menyusul beredarnya video longsor di Jalan Cadas Pangeran yang menimpa satu unit mini bus yang sebenarnya terjadi setahun silam.
“Ya ini juga merupakan hal yang memprihatinkan ya. Kita berharap masyarakat. Dan juga pengelola informasi. Ini betul-betul berdasarkan dengan data dan informasi yang akuntabel. Artinya yang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ibrahim usai mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus meninjau lokasi bencana gempa di Sumedang, Selasa (2/1/2024).
Ia menilai penyebaran informasi invalid malah akan menambah keresahan di masyarakat yang saat ini masih was-was lantaran gempa masih terus terjadi.
“Diharapkan masyarakat tidak mengelola informasi yang tidak mempunyai dasar yang tepat. Dan malah cenderung akan membuat masyarakat menjadi resah,” imbuhnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk mencari sumber informasi terkait bencana gempa ini dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, informasi keliru tidak akan menyebar dengan masiv.
Baca Juga
“Karena sampai saat ini memang informasi yang diberikan Pak Bupati ini cukup akurat dan akuntabel. Sehingga inilah pannutan data yang bisa kita kelola. Selebihnya kita harapkan jangan ada informasi-informasi bergulir tidak karuan. Yang membuat masyarakat akhirnya menjadi semakin resah,” tutupnya.